Ini Penyebab Polisi Tetapkan Siaga 1 di Ibu Kota Usai Rekapitulasi KPU
Status siaga I sendiri merupakan situasi di mana pihak kepolisian menugaskan 2/3 kekuatannya dan meningkatkan kewaspadaan. Polri menetapkan status siaga I berlangsung selama lima hari mulai dari 21 Mei hingga 25 Mei 2019.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan status pengamanan Jakarta masuk Siaga 1 usai pengumuman Pemilu 2019. Meski begitu, dia meminta masyarakat tidak berlebihan dalam menyikapi.
"Masyarakat tidak perlu takut dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Ada jaminan keamanan TNI Polri," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/5).
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bagaimana KPU mengesahkan suara Prabowo-Gibran? Sebelum mengesahkan perolehan suara itu, August Mellaz menanyakan pendapat kepada para saksi dan Bawaslu yang hadir. Setelah mereka setuju, Mellaz pun mengesahkan suara itu dengan mengetok palu.
-
Apa yang dilakukan KPU Jakarta Utara terkait surat suara DPRD DKI Jakarta untuk Pemilu 2024? KPU Jakarta Utara mulai melakukan proses pelipatan suarat suara DPRD Provinsi Jakarta yang melibatkan puluhan pekerja dari kalangan warga sekitar. KPU setempat mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara secara bertahap.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
Menurut Dedi, ancaman terorisme yang masif mendekati tanggal 22 Mei 2019 menjadi alasan status pengamanan Ibu Kota siaga 1. Selain itu, adanya indikasi pengerahan massa juga menjadi perhatian.
"Satu, serangan teroris menjadi ancaman nyata. Kedua, mengantisipasi massa jumlah besar," jelas dia.
Selain itu, instruksi itu pun menjadi pemberitahuan menyeluruh kepada seluruh aparat keamanan agar siaga menjaga suasana kondusif di masyarakat.
"Yang paling penting memberikan warning kesiapsiagaan aparat demi menjamin keamanan masyarakat di Jakarta," Dedi menandaskan.
Diketahui adanya Surat Telegram Kapolri Jenderal Tito Karnavian bernomor 281/V/OPS.1.1.1/2019 dan ditandatangani oleh Asisten Kapolri bidang Operasi Inspektur Jenderal Martuani Sormin yang diedarkan pada Senin 20 Mei 2019.
Surat itu merujuk pada Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, rencana operasi Mantap Brata 2018, hasil rapat koordinasi Kapolri, dan perkembangan situasi.
Status siaga I sendiri merupakan situasi di mana pihak kepolisian menugaskan 2/3 kekuatannya dan meningkatkan kewaspadaan. Polri menetapkan status siaga I berlangsung selama lima hari mulai dari 21 Mei hingga 25 Mei 2019.
Reporter: Nanda Perdana
Baca juga:
Terima Keputusan KPU, Kiai se-Madura Tolak People Power
Polisi Mulai Tutup Jalan di Depan KPU
Anies Baswedan Saat ini di Jepang, Dijadwalkan 22 Mei Sudah di Jakarta
Ada Aksi 22 Mei, Rupiah Diramal Kembali Terdepresiasi
Luhut Sebut Ada Purnawirawan TNI Terlibat Rencana Penyelundupan Senjata Aksi 22 Mei
Bupati Cellica Minta Warga Karawang Tidak Ikut Aksi 22 Mei