Ini serpihan diduga bagian AirAsia yang ditemukan di Belinyu
Serpihan yang diduga bagian dari AirAsia itu mengapung di tengah laut.
Seorang nelayan, Taha menemukan serpihan diduga merupakan bagian ekor AirAsia QZ 8510 yang saat ini hilang dan masih tahap pencarian. Penemuan itu terjadi di antara perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, Selasa (30/12) benda tersebut sepanjang 4 meter dan lebar 1 meter. Benda tersebut berwarna merah dan putih. Untuk diketahui warna pesawat AirAsia adalah putih dan merah.
Serpihan yang diduga bagian dari AirAsia itu mengapung di tengah laut. Serpihan itu terlihat mengambang dan segera dilakukan pengecekan oleh tim pencari.
Badan SAR Nasional mengirimkan dua unit pesawat ke lokasi ditemukannya serpihan benda yang dilaporkan oleh nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam. Pesawat itu yakni CN 235 milik TNI AL dan ME 35.
"Kita kirim ke lokasi ditemukannya serpihan benda yang berukuran panjang empat meter dan lebar satu meter berwarna merah putih oleh nelayan tersebut," ujar Deputi Potensi SAR, Marsekal Muda TNI Sunarbowo Sandi, Selasa (30/12).
Dia mengatakan selain mengirim dua pesawat itu, pihaknya juga terjunkan semua unsur laut yang ada di sekitar sektor 10 untuk menuju ke lokasi ditemukannya benda tersebut.
"Semua armada yang dikerahkan ke lokasi ditemukannya benda tersebut saat ini sedang dalam perjalanan. Lokasi itu berada di sekitar Pulau Tujuh di bagian utara Pulau Bangka," ungkapnya.
Baca juga:
Kemenhub pastikan 10 serpihan di Pangkalanbun milik AirAsia
Cari AirAsia, Komisi V minta 3 hal pada Basarnas dan Kemenhub
Pesawat Hercules sampai terbang rendah cek serpihan AirAsia
Ini titik ditemukannya serpihan diduga milik AirAsia
Ini jawaban Fadil soal status Path yang lecehkan AirAsia hilang
AirAsia hilang, politikus PKS minta badan navigasi dievaluasi
Hingga ditemukan, keluarga pramugari AirAsia gelar yasinan
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.