Ini sikap keluarga Gus Dur disebut buta oleh Prabowo
Keluarga Gus Dur mengaku mendapat desakan dari para pecinta Gus Dur dan masyarakat untuk segera merespons persoalan itu.
Keluarga mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) telah bertemu dengan Allan Nairn, terkait hasil wawancara jurnalis AS itu pada 2001 dengan Prabowo Subianto. Dalam hasil wawancara itu diketahui Prabowo tak menyukai Gus Dur menjadi presiden. Prabowo bahkan mengaku malu Indonesia dipimpin oleh seorang presiden yang buta.
"Dari pertemuan ini kami menyimpulkan bahwa komentar tersebut diutarakan dalam pembahasan mengenai tidak siapnya bangsa Indonesia terhadap demokrasi di negara ini," demikian sikap resmi keluarga Gus Dur yang terdiri dari Hj Sinta Nuriyah A Wahid, Alissa Qotrunnada Munawaroh (Alissa Wahid), Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid), Anita Hayatunnufus (Anita Wahid), Inayah Wulandari (Inayah Wahid), seperti dikutip merdeka.com dari www.gusdurian.net, Selasa (8/7).
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
Keluarga Gus Dur membuka pintu komunikasi kepada Prabowo Subianto. Pihak keluarga mengharapkan capres nomor urut satu itu melakukan klarifikasi atas pernyataannya yang dipublikasikan Allan Nairn.
"Apabila pernyataan Bapak Prabowo Subianto dalam wawancara tersebut benar adanya, walaupun dilontarkan dalam konteks pembahasan mengenai demokrasi di Indonesia, maka kami sangat menyesalkan pernyataan tersebut. Sebagai tokoh nasional, kami berharap Bapak Prabowo mampu meneladankan sikap non-diskriminatif kepada siapapun warga bangsa tanpa menilik perbedaan fisik. Begitu pun sikap menghormati pemimpin bangsa yang terpilih oleh rakyat melalui mekanisme demokratis, siapapun ia."
Pihak keluarga menilai, pernyataan bernada merendahkan terhadap Gus Dur tersebut menjadi kontras dengan masifnya penggunaan figur Gus Dur dalam kampanye yang dilakukan oleh pendukung Prabowo. Keluarga Gus Dur mengaku mendapat desakan dari para pecinta Gus Dur dan masyarakat untuk segera merespons persoalan itu.
"Kami meminta masyarakat untuk menahan diri dari sikap emosional dan reaktif terhadap persoalan ini, mengingat persoalan sensitif ini muncul dalam suasana puncak kampanye Pemilihan Presiden 2014. Kita seyogyanya mengedepankan prinsip dialog untuk menggali kebenaran, sebagaimana selalu diteladankan oleh guru kita Al-Maghfurlah Gus Dur."
"Semoga peristiwa ini menjadi bahan pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga sikap kesatria dan menghargai perbedaan pandangan tanpa bersikap merendahkan orang lain," demikian sikap keluarga Gus Dur.
(mdk/dan)