Ini skenario TNI AL angkat ekor pesawat AirAsia QZ8501
Penyelam akan memasang tali-tali pengikat dan segel balon apung ke badan pesawat.
Tim penyelam TNI AL yang diberangkatkan untuk mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 berjumlah tujuh orang. Tim diberangkatkan dengan menggunakan KRI Ahmad Yani-351.
Kadislambair Koarmatim Letkol Laut (T) Erwin C. Gora selaku Komandan Satgas memaparkan sekilas tentang rencana proses pengangkatan badan pesawat AirAsia QZ8501.
Kadislambair mengatakan bahwa setelah berada di atas lokasi badan pesawat, maka tim akan menurunkan beberapa penyelam untuk memasang tali-tali pengikat dan segel ke badan pesawat.
Setelah tali-tali dan segel terpasang dengan sempurna baik ke badan pesawat maupun ke 'lifting bag', maka proses pengapungan siap dilaksanakan dengan menggunakan kompresor tekanan rendah yang terhubung dengan lifting bag.
"Setelah badan pesawat terapung, selanjutnya akan dievakuasi dengan alat yang lain, seperti crane dan tongkang untuk selanjutnya dievakuasi ke Pangkalan Bun," kata Erwin dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jumat (9/1).
Sebelumnya, TNI AL dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengirim tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), dengan membawa alat untuk mengangkat badan pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut.
"Tim penyelam tersebut terbagi dalam dua pemberangkatan," kata Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman dalam keterangan tertulis.
Tim pertama, kata dia, berjumlah delapan orang yang dipimpin Kapten Laut (P) Saiful Apriyanto yang diberangkatkan dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, menggunakan pesawat CN235 milik TNI Angkatan Laut.
Tim tersebut, lanjut Maman, membawa peralatan yang mampu mengangkat badan pesawat dari dasar laut. Alat yang bernama 'lifting bag' tersebut mampu mengangkat badan pesawat dengan berat lebih dari 110 ton, dengan rincian 'lifting bag' 35 ton dua buah, 10 ton tiga buah, lima ton dua buah, dua ton satu buah dan 500 kg empat buah, serta beberapa pengikat, segel dan beberapa perlengkapan lainnya.
Sedangkan peralatan lainnya diberangkatkan dari Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, menggunakan KRI Ahmad Yani-351 yang dikomandani Letkol Laut (P) Muhamad Riza.
Peralatan yang dibawa KRI Ahmad Yani-351 di antaranya kompresor tekanan tinggi yang berfungsi untuk mengisi tabung selam sebanyak dua unit, MK-27 untuk penyelaman dalam, sebanyak dua unit, kompresor tekanan rendah untuk mengisi 'lifting bag' dalam proses pengapungan sebanyak satu unit, air bank dan perlengkapan selam lainnya.
Baca juga:
TNI AL kirim tim penyelam dan alat untuk angkat ekor AirAsia
2 Helikopter pasukan bela diri laut Jepang bawa jenazah AirAsia
Evakuasi ekor AirAsia, hujan petir & angin akan terjang Kalteng
Evakuasi ekor AirAsia, tim penyelam Koarmatim dikirim
Dua jenazah korban AirAsia sudah diautopsi
Jonan: Presiden concern asuransi korban AirAsia harus dibayar!
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.