Ini sosok Basaria Panjaitan polwan pertama berpangkat irjen
Dalam menegakkan hukum, dia tak pernah pandang bulu. Siapapun yang melanggar disikat.
Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri Brigjen Basariah Panjaitan promosi menjadi Staf Ahli Sosial Politik Mabes Polri. Basariah yang juga salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu resmi menyandang pangkat Irjen atau jenderal bintang dua.
Dengan kenaikan pangkatnya, Basaria menjadi polisi wanita (polwan) pertama berpangkat Irjen. Sebelum dia, pangkat tertinggi yang pernah diraih polwan adalah Brigadir Jenderal atau disingkat Brigjen.
Siapa sebenarnya Basaria?
Basaria Panjaitan adalah wanita kelahiran Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 20 Desember 1957. Dia adalah Sarjana Hukum lulusan Sepamilsukwan Polri I angkatan 1983, dan berpengalaman di bidang reserse.
Kariernya di kepolisian terbilang moncer, dia pernah diangkat sebagai Kabag serse Narkoba Polda NTB (1997-2000), Kabag Narkoba Polda Jabar (2000-2004), Dirserse Kriminal Polda Kepri (2006-2008). Sebelum diangkat sebagai staf ahli, dia pernah menjabat sebagai Kapusprovos Divpropam Polri (2009), Karo Bekum SDelog Polri (2010), dan Widyaiswara Madya Sespim Polri Lemdikpol.
Selama bertugas, Basaria sangat berkomitmen dalam menegakkan hukum, tak peduli pelakunya melibatkan seorang pengusaha besar. Bagi dia, selama melakukan pelanggaran pasti ditindak. Hal ini membuat banyak pengusaha hitam berusaha melobinya demi menjaga bisnis ilegal mereka.
"Semua kita lindungi dan ayomi, sepanjang tidak mengganggu keamanan dan tidak melakukan tindakan kriminal. Kalau melanggar aturan atau melakukan kejahatan siapa pun saya sikat," tegas Basaria dalam beberapa kesempatan kala itu di Mapolda Kepri seperti dilansir Facebook Humas Mabes Polri oleh merdeka.com, Kamis (23/7).
Tanpa segan-segan, pelaku yang diketahui pengusaha hitam itu sampai diseret ke meja hijau hingga vonis. Begitu pun para pelaku pembalakan hutan, penambang bauksit ilegal, pelaku pencurian ikan, pelaku human trafficking, perjudian, narkoba, dan tindakan kriminal lainnya.
Menariknya, Basaria tak memberikan kesempatan lobi-lobi pada pengusaha nakal yang melakukan tindakan kejahatan. Baginya, tidak ada negosiasi untuk penjahat, apalagi tujuannya agar bisa terbebas dari kasus hukum yang menjeratnya.
Saat ini Basaria mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Dia mendapat rekomendasi dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Budi Gunawan.
Dalam sebuah kesempatan Budi Gunawan mengatakan, surat rekomendasi untuk Basariah keluar setelah pimpinan Polri melakukan penelusuran soal rekam jejaknya selama di Polri. Hasilnya, pimpinan menilai Basaria memang layak untuk bersaing sebagai pimpinan KPK. Saat ini dia bakal bersaing dengan 48 calon pimpinan KPK lainnya.