Ini spekulasi-spekulasi di balik jatuhnya Hercules di Medan
KASAU Marsekal Agus Supriatna mengirimkan tim investigasi untuk menyelidiki pesawat buatan pabrik Lockheed Martin itu.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan butuh waktu dua minggu untuk melakukan penyelidikan jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan. Hal itu untuk mencegah adanya kesalahan dalam penyelidikan pesawat Hercules tersebut.
"Dua minggu karena harus lebih detil. Pasti nanti akan kami publikasikan. Kasau begitu kejadian menurunkan tim untuk melihat dari segi teknis apa yang salah," kata Moeldoko di kantornya, Jakarta, Kamis (2/7).
Menurut Moeldoko, saat pesawat Hercules itu jatuh di Medan, maka Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna mengirimkan tim investigasi untuk menyelidiki pesawat buatan pabrik Lockheed Martin itu.
"Kemarin kita kirim tim dari Mabes TNI untuk melihat dari sisi nonteknis (prosedur, mekanisme dan operasionalnya) apa yang salah dari sisi itu, protapnya dijalankan atau tidak," ujar dia.
Meski belum ada hasil resmi, beberapa indikasi penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 122 penumpang mulai dibuka pihak TNI. Berikut dugaan-dugaan yang menyebabkan pesawat tersebut jatuh di Medan:
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Apa daya tarik utama wisata Merci di Medan? Merci merupakan destinasi wisata yang memukau di kota Medan, yang menawarkan keindahan alam dan keberagaman budaya.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Satu dari empat mesin Hercules mati
Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara, Marsma Dwi Badarmanto menyatakan pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan Sumatra Utara terjadi karena mengalami masalah mesin.
"Diperkirakan ada masalah di mesin nomor empat paling kanan paling luar. Yang sebenarnya hal itu dapat diperbaiki," kata Dwi Bandarwanto, di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Kamis (2/7).
Hal yang sama juga disampaikan Panglima Komando Operasi I TNI AU Marsekal Muda Agus Dwi Putranto. Dia memaparkan hasil analisis sementara mengenai penyebab kecelakaan pesawat Hercules C130 di Medan pada Selasa (30/6) yakni karena satu mesin mati sebelum pesawat mencapai kecepatan penuh.
"Temuan sementara, pesawat baru take off dan pesawat belum mencapai kecepatan yang cukup, salah satu mesin mati, oleng ke kanan. Pesawat bergeser. Sebelum impact itu, dia menabrak antena," ucap Dwi kepada wartawan di RSUP H Adam Malik Medan, Kamis (2/7).
Dia memaparkan, temuan itu dilihat dari data yang mereka miliki. Karena kerusakan itu, pilot meminta return to base (RTB). Temuan di lapangan juga menunjukkan, satu dari empat mesin mati.
Hercules jatuh karena menabrak antena sekolah
Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara, Marsma Dwi Badarmanto menyatakan pesawat Hercules C-130 juga menyebab lain pesawat Hercules C-130 jatuh. Menurutnya lingkungan Lanud Soewondo Medan tidak cukup bersahabat untuk penerbangan.
"Ada permasalahan lingkungan bandara karena ada orang bangun antena seenaknya. Berdiri antena tinggi yang bisa menabrak pesawat," ujarnya.
Menurut dia, apabila pesawat Hercules C-130 terbang secara normal kemungkinan kecelakaan tak terjadi, tetapi pesawat itu terbang ketinggian rendah sehingga menabrak antena.
Secara desain bangunan, Lanud Soewondo Medan Sumatra Utara tidak didukung ketinggian ring standar penerbangan.
"Idealnya pangkalan TNI, ring paling luar harus 5 km. Di Medan kira- kira hanya 4 km. Itu tidak sampai 5 km," tambahnya.
Sebelumnya seorang saksi mata menyebut sebelum pesawat jatuh memang menabrak antena. "Saya lihat pesawat itu oleng waktu di atas, sampai akhirnya nabrak antena TV sekolah Betania. Baru setelah itu menghantam ruko yang masih kosong. Ruko Royal Gardenia," kata Erson yang mengaku juga sempat merekam detik-detik sebelum pesawat nahas itu menabrak ruko.
Angkut banyak penumpang, Hercules diduga over kapasitas
Dugaan lain mengenai jatuhnya hercules nahas tersebut adalah over kapasitas. Seperti diketahui, hercules C-130 tersebut membawa penumpang 122 dan juga logistik TNI.
Namun mengenai kemungkinan pesawat over kapasitas, Panglima Komando Operasi I TNI AU Marsekal Muda Agus Dwi Putranto langsung membantahnya. Dia memaparkan kapasitas Hercules 130 mencapai 12,5 ton. Sementara penumpang dan awak yang berjumlah 122 orang, total beratnya diperkirakan 6-7 ton.
"Logistik yang dibawa juga paling beberapa amunisi," sebut Dwi.
Hercules C-130 sudah terlalu tua untuk terbang
Pesawat Hercules C-130 nomor seri A-1310 yang jatuh di Medan milik Skuadron 32 yang bermarkas di Landasan Udara Abdul Rachman Saleh, Malang. Pesawat nahas itu membawa penumpang berjumlah 123 orang.
Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan pesawat Hercules memiliki kemampuan terbang maksimal 3600 jam. Sebelum jatuh di Medan, sisa kemampuan terbang pesawat Hercules itu tinggal 74 jam.
"Pada 27 Juni kemarin baru dilaksanakan pemeliharaan. Kemudian pada tahun 2016 akan dilaksanakan pemeliharaan setengahnya. Jadi misal kalau penuhnya 3600-3800 jam dilaksanakan three years inspeksion," kata Hadi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (1/7).
Menurut Hadi, pesawat Hercules itu sudah diganti semua mesin pada tahun 2013 lalu. Sehingga jika pesawat Hercules itu hendak terbang akan diperiksa terlebih dahulu.
"Pesawat ini pemeliharaannya ada structure, 3600 jam maksimal terbang. Engine per 100 akan diinspeksi," kata dia.
Sebelum Hercules itu jatuh di Medan, lanjut dia, pernah digunakan membawa pasukan penerjun TNI ke Papua. Selain itu, Pesawat Hercules buatan pabrik Lockheed Martin, Amerika Serikat itu ikut melaksanakan operasi bantuan kemanusiaan di Filipina.
"Sebelum ini, dukungan penerbang pasukan kegiatan lain di dalam dan luar negeri," tutup dia.
Namun lagi-lagi Panglima Komando Operasi I TNI AU Marsekal Muda Agus Dwi Putranto membantah bila pesawat jatuh karena sudah terlalu tua. "Tidak ada pesawat jatuh karena usia. Sebab, pesawat ada pemeriksaan rutin berkala yang sudah ada standarnya dari Lockhead," ucapnya.