Ini Upaya Kemendikbudristek Perkuat Penerapan UU Pemajuan Kebudayaan
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid berharap penerapan UU Pemajuan Kebudayaan tetap dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya.
Ini Upaya Kemendikbudristek Perkuat Penerapan UU Pemajuan Kebudayaan
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid berharap penerapan UU Pemajuan Kebudayaan tetap dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Alasannya lantaran rencana dan proyeksi dari UU tersebut telah matang.
- Baleg DPR Rapat Penyusunan RUU Keimigrasian, Ini Pasal yang Dibahas
- Sederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil
- Bunyi Hadits soal Hukum Puasa Setengah Hari, Ini Golongan Orang yang Diperbolehkan
- Mimpi Basah Siang Hari Batalkan Puasa? Begini Bunyi Hadistnya
"Dari segi kebijakan, kita tahu sekarang ada pergantian pemerintahan, pemerintahan baru akan masuk, tetapi kita juga akan ada penetapan rencana pembangunan jangka menengah nasional. Dan kita dari Direktorat Jenderal Kebudayaan sudah memberikan input untuk perumusan itu kepada Bappenas," kata Hirman di Kompleks Kemendikbudristek, Jumat (21/6).
Hilmar melanjutkan, di tahun ketujuh UU Pemajuan Kebudayaan, Direktorat Kebudayaan telah membangun pondasi yang kuat agar regulasi tersebut dapat terus lestari di masa depan.
"Dalam tujuh tahun ini kita fokus untuk memperkuat ekosistem, dari tata kelola, kelembagaan, perangkat peraturan, juga menyediakan kapasitas SDM di bidang kebudayaan," ujarnya.
"Alhamdulillah 7 tahun kita lihat sudah ada perangkat peraturan dari UU itu baik di pusat maupun daerah. Tentu ini harus diimbangi juga dengan penguatan kapasitas dari para pelaku budaya karena nyawa sesungguhnya dari kebudayaan ini kan ada pada pelakunya," lanjut Hilmar.
Kemendikbudristek merayakan ulang tahun ketujuh UU Pemajuan Kebudayaan, Jumat (21/6). Perayaan itu dibungkus dalam acara bertajuk Jalan Kebudayaan: Tujuh Tahun Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.
Aktor ternama Reza Rahardian turut hadir dan menjadi pembicara sebagai lakon dalam industri film Indonesia. Dia mengakui bahwa UU Kemajuan Kebudayaan memiliki pengaruh yang signifikan bagi para pelaku seni.
"Kebudayaan itu soft power untuk sebuah negara," tutur Reza.
Dalam momentum yang sama, tokoh utama film Habibie & Ainun itu juga membeberkan mengenai harapannya agar Indonesia menjadi negara yang lebih peduli terhadap kebudayaan lokal. Hal ini menurut Reza dapat diwujudkan melalui pembentukan Kementerian Kebudayaan.
"Kebudayaan itu penetrasinya clear, soft power diplomacy-nya clear. Jadi mudah-mudahan saya berharap di pemerintahan yang baru nanti mudah-mudahan kita bisa memiliki Kementerian Budaya sendiri yang fokus terhadap para pekerja seninya," harapnya.
Sebagai orang yang berkecimpung di dunia seni, Reza menyatakan bahwa saat ini masyarakat Indonesia sudah lebih peduli terhadap seni khususnya industri perfilman.
Minat masyarakat yang tinggi terhadap seni ini, diharapkan dapat menjadi batu pijakan agar seni Indonesia dapat terus berkembang.
"Saya sangat berharap bahwa mudah-mudahan Jalan Kebudayaan ini menjadi salah satu momentum yang bisa kita jadikan saat yang penting untuk kita jadikan refleksi memikirkan kembali kenapa kebudayaan itu penting," pungkasnya.
Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih