Irjen Anton Charliyan yakin Irjen Iriawan netral jika menjadi Pj Gubernur Jabar
Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menyakini Asops Polri Irjen Pol M. Iriawan akan bersikap netral jika ditunjuk sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat. Anton yakin Korps Bhayangkara akan menindak anggota yang terbukti tidak netral dalam Pilkada.
Wacana Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menunjuk dua jenderal aktif Polri yakni Asops Kapolri Irjen Pol Iriawan sebagai penjabat (Pj) gubernur Jawa Barat dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin sebagai penjabat Gubernur Sumatera Utara, menuai polemik. Apalagi di Pilgub Jabar. Sebab, Irjen Anton Charliyan ikut bertarung di sana dan dikhawatirkan Polri menjadi tidak netral.
Menanggapi itu, bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menyakini Asops Polri Irjen Pol M. Iriawan akan bersikap netral jika ditunjuk sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat. Anton yakin Korps Bhayangkara akan menindak anggota yang terbukti tidak netral dalam Pilkada.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Siapa yang berpartisipasi dalam Pilkada Serentak 2015? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
"Cuma kan kita gitu, kalau kita diperintahkan netral, netral. Boleh lihat Polri sampai saat ini alhamdulillah netral di semua ini sebuah bukti," kata Anton di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Minggu (28/1).
Anggota Polri, kata Anton, akan patuh pada instruksi Kapolri agar tidak terlibat dalam Pilkada. Selain itu, anggota Polri juga dilatih untuk tidak berpolitik praktis.
Lagipula, kata dia, tak ada jaminan anggota-anggota Polri yang memutuskan maju di Pilkada bakal menang. Ini menandakan anggota Polri kurang memahami dunia politik.
"Justru kalau Polri ini dari awal dilatih untuk netral. Ada enggak Polri-TNI yang berpihak, itu tidak ada setahu saya," ujarnya.
Anton enggan mengomentari lebih jauh soal penunjukan Iriawan sebagai PJ Gubernur Jawa Barat oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Selain Iriawan, Menteri Tjahjo juga menunjuk Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin sebagai Plt Gubernur Sumatera Utara.
Namun, mantan Kapolda Jabar ini berharap siapa pun tokoh yang ditunjuk sebagai PJ Gubernur Jawa Barat bisa bersikap netral dan profesional.
"Saya siapa saja yang jadi Plt yang penting harus netral, profesional dan mengerti tentang daerah Jabar. Mungkin salah satu kriteria juga kenapa pak Iwan mungkin paham dan mengerti pernah jadi Kapolda Jabar," ucapnya.
Baca juga:
Wiranto: Jenderal polisi tak netral saat jadi Pj gubernur tangkap saja
Posting foto dengan Dedi Mulyadi, Kepala BPBD Kab Bandung dipanggil Panwaslu
Agar dwifungsi Polri tak muncul lagi
Aturan main dan jalan keluar jenderal Polri jadi penjabat gubernur
Istana belum terima surat usulan dua Jenderal jadi Pj Gubernur