Irman Gusman sebut kualitas demokrasi Indonesia masih lemah
Irman Gusman menjelaskan tingkat pengukuran demokrasi tersebut dapat dilihat dari proses Pilkada.
Ketua DPD RI Irman Gusman menyebut kualitas demokrasi Indonesia berada pada peringkat 49 dari 167 negara. Menurut Irman, sistem demokrasi yang dibangun di Indonesia saat ini belum kokoh.
"Indonesia yang demokrasi yang masih baru dan sistemnya belum kokoh. Kita berubah-berubah kita tidak mengarah ke sistem yang lebih baik," kata Irman Gusman dalam acara Seminar Netralitas Aparatur Sipil Negara di Kemen PAN-RB, Rabu (20/4).
Irman Gusman menjelaskan tingkat pengukuran demokrasi tersebut dapat dilihat dari proses Pilkada. Hal ini bisa dilihat partisipasi masyarakat untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS).
"Pengukuran tingkat demokrasi ini dilihat dari proses Pilkada. Maksudnya bagaimana partisipasi masyarakatnya kepada Tempat Pemungutan Suara apa sudah memenuhi syarat, birokrasinya apa netral yang dinamis sehingga mendorong partisipasi, kemudian kebebasan sipil dan masyarakat aman dan nyaman datang untuk memilih. Bahkan bagaimana budaya politik negara, di mana harus mengarah ke kultur budaya demokratis yang mengaku kekalahan dan mengedepankan hukum," kata dia.
Dia berharap jika Pilkada serentak 2017 ingin berjalan dengan baik, perlu adanya peningkatan kualitas birokrasi demokrasi. Menurutnya, jika Pilkada baik maka tingkatkan kualitas dari birokrasi demokrasi di provinsi.
"Kualitas demokrasi kita lemah karena partai politik belum sesuai harapan. Jadi mari kita sama-sama perbaiki sistemnya supaya partai politik milik kita bersama. Tidak boleh dimiliki orang perseorangan," tutupnya.