Islam Aboge baru rayakan Idul Fitri hari ini
Bila kementerian Agama memutuskan lebaran jatuh pada Jumat (15/6) kemarin. Komunitas Aboge memiliki perhitungan waktu sendiri berdasar kalender Jawa Alif, Rebo, Wage.
Komunitas Islam Aboge (Alif, Rebo, Wage) yang tersebar di sejumlah wilayah eks Karisidenan Banyumas yakni Banyumas, Purbalingga, dan Cilacap baru merayakan Idul Fitri 1439 pada Sabtu (16/6). Perayaan lebaran Islam Aboge baik di masyarakat adat Banakeling Banyumas, warga Cikakak Banyumas jamaah Masjid Saka Tunggal, dan warga Onje di sekitaran Masjid Sayyid Kuning Purbalingga memang kerap berbeda dibanding ketetapan pemerintah.
Bila kementerian Agama memutuskan lebaran jatuh pada Jumat (15/6) kemarin. Komunitas Aboge memiliki perhitungan waktu sendiri berdasar kalender Jawa Alif, Rebo, Wage.
-
Kapan Festival Balon Udara di Banyumas diselenggarakan? Pada akhir pekan kemarin, Minggu (26/5), warga Banyumas dimanjakan dengan Festival Balon Udara.
-
Mengapa Festival Balon Udara di Banyumas digelar? “Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kita bisa healing dan mendapatkan kegembiraan,” kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
-
Dimana Festival Balon Udara di Banyumas diadakan? Festival balon udara itu digelar di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
-
Kenapa ucapan Idul Fitri penting? Momen Idulfitri menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk saling memaafkan dan merajut kembali tali persaudaraan. Ucapan-ucapan yang disampaikan pada Hari Raya ini tidak hanya sekadar kata-kata, tetapi juga sebuah ungkapan ketulusan dan keikhlasan dalam memaafkan dan memperbaiki hubungan antarindividu.
-
Dimana Festival Layang-Layang Internasional di Bantul digelar? Suasana Pantai Parangkusumo terasa berbeda pada hari Sabtu, 15 Juli 2023. Tampak layang-layang berukuran besar dengan berbagai macam bentuk menghiasi langit tempat wisata populer di Kabupaten Bantul itu.
-
Kapan Festival Kita Bisa di Banyuwangi? Memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, Kabupaten Banyuwangi menggelar beraneka agenda. Salah satunya lewat Festival Kita Bisa yang menampilkan beragam karya dan kreasi dari anak-anak muda penyandang disabilitas.
Ketua Komunitas Adat Banakeling, Sumitro mengatakan tahun 2018 merupakan tahun dal. Menurutnya perbedaan selisih waktu sehari, hanya ada di perhitungan waktu. Jika pemerintah melakukan penentuan berdasar perhitungan jatuhnya hilal, maka kalender Aboge melakukan perhitungan hari pasaran Jawa.
"Lebaran hari Sabtu pahing. Tahun ini Dal Sabtu manis, tanggal 1 bulan Sura. Puasanya kemarin bersamaan hari kamis, bila pemerintah 29 hari, kami puasa 30 hari," kata Sumitro.
Di masyarakat Adat Banakeling, lebaran dirayakan sebagaimana umumnya umat muslim yakni saling bersilaturahmi. Hanya saja, mereka punya tradisi ziarah bersama ke Makam Banakeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas yang dianggap sebagai penyebar Islam di wilayah tersebut. Selain itu mereka juga menggelar selametan yakni babaran dengan berkumpul bersama di Balai Desa Pekuncen dan makan bersama.
Sedang di Purbalingga, Masjid Sayyid Kuning di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, menggelar salat idul fitri dua kali yakni pada Jumat (15/6) dan Sabtu (16/6). Pada Sabtu, masjid yang punya sejarah panjang terkait syiar Islam di Purbalingga, menggelar salat idul fitri sesuai perhitungan hari komunitas Islam Aboge setempat.
Menurut sesepuh Islam Aboge di Onje, Kyai Maksudi, penanggalan aboge sudah sejak lama jadi pedoman untuk menentukan hari besar agama sebagaimana diajarkan oleh Raden Sayyid Kuning. Adanya hasil perhitungan yang berbeda, menurutnya tak perlu dipertentangkan. Tapi dimaknai untuk memperkukuh sikap toleransi.
"Perbedaan ini jangan dipertentangkan dan diperuncing jadi konflik. Perbedaan waktu bukan hal baru", ujarnya.
Begitu pula Juru kunci Masjid Saka Tunggal bagian Lebak (bawah), Sulam (48) mengatakan sebagian masyarakat Cikakak, Kecamatan Wangon juga merayakan Idul Fitri pada Sabtu (16/6). Usai salat berjamaah, mereka punya tradisi kenduri bersama. Selain itu, setiap warga saling bersalaman dan bermaafan sembari melantunkan salawat berlanggam Jawa.
Baca juga:
Ombudsman temukan harga tiket pesawat Lebaran 2018 naik 3 kali lipat
WNI dan warga Malaysia rayakan Idulfitri di KBRI Bucharest
Elpiji 3 Kg langka di Jabar sejak menjelang Lebaran 2018
Sopir ngantuk, minibus pemudik di Sukabumi terjun bebas ke jurang
H+1 Lebaran, objek wisata pantai di Kebumen dipadati warga
Urai kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek, contra flow diberlakukan