Isu 5.000 senjata jadi momentum pemerintah lakukan pembenahan
Menurut Johnny, penting melakukan pendataan ulang. Sebab banyak sekali institusi non TNI dan Polri juga menggunakan senjata dalam operasinya. Ia mencatat ada institusi seperti BIN, Bea Cukai, Kejaksaan, bahkan akademisi maupun organisasi kepemudaan seperti Resimen Mahasiswa.
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate menanggapi pernyataan Panglima TNI perihal ada pesanan 5.000 senjata. Menurutnya, momentum ini adalah saatnya pemerintah melakukan pembenahan terhadap pengelolaan senjata.
"Satu hal yang perlu dicatat. Negara perlu mencatat jumlah senjata di Indonesia. Pada saat di mana-mana proxy war itu terjadi, tentu berbahaya. Karena itu pembelian senjata perlu terkoordinasi dengan baik," ujar Johnny di kantornya, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (26/9).
Menurut Johnny, penting melakukan pendataan ulang. Sebab banyak sekali institusi non TNI dan Polri juga menggunakan senjata dalam operasinya. Ia mencatat ada institusi seperti BIN, Bea Cukai, Kejaksaan, bahkan akademisi maupun organisasi kepemudaan seperti Resimen Mahasiswa.
Sebab itu, pembelian senjata perlu dikontrol dan dilihat kembali. Pasalnya, untuk pembelian senjata hanya melalui persetujuan TNI dan Polri. Hal itu dilakukan guna mencegah pihak-pihak yang akan memberikan ancaman kepada negara.
"Karena itu pembelian senjata perlu persetujuan institusi terkait, standar tempur harus persetujuan TNI, standar kamtibmas harus persetujuan Polri dan Kemenhan untuk mengetahui berapa senjata yang ada di Indonesia," tuturnya.
Seperti diketahui, pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo pada Jumat (22/9) lalu, membuka mata pengelolaan senjata di sana. Menurut Johnny berkat itu masyarakat menjadi lebih waspada. Sehingga ia tidak melihat Gatot melakukan manuver politik. Apalagi, pernyataan itu dikeluarkan di hadapan purnawirawan TNI, bukan konferensi pers untuk konsumsi publik.
"Pengalaman ini membuka untuk memperbaiki metode pengelolaan pengadaan senjata di indonesia yang selama ini dianggap biasa-biasa saja, inilah positifnya pernyataan panglima. Dibuka kepada masyarakat agar masyarakat alert, waspada," kata dia.
Baca juga:
Eks Kapolri 'sentil' Panglima TNI soal isu 5 ribu senpi ilegal
Mantan Kapolri: Jumlah senjata perorangan Polri masih kekurangan
Ini spesifikasi lengkap senjata khusus yang dipesan Polri dari PT Pindad
Wakapolri sebut BIN belum memiliki izin soal pengadaan senjata
Gaduh 5000 senpi ilegal, Menhan sebut ada yang senang & tepuk tangan
-
Apa yang sering dilakukan oleh para penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk? Saksi kasus dugaan korupsi timah, Agung Pratama mengungkapkan penambang timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk kerap kembali meski sudah ditertibkan oleh PT Timah maupun aparat penegak hukum (APH)."Pada hari penertiban itu, mereka keluar. Setelah itu kadang beberapa minggu atau beberapa hari masuk lagi," ujar Agung selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode 2020-2021 dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/9).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana Anies Baswedan berencana untuk memberantas tambang ilegal? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
-
Kenapa prajurit TNI mengamankan 'penyusup' tersebut? Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Siapa yang ingin dilibatkan dalam pemberantasan tambang ilegal? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.