Izzudin meninggal saat reuni bareng teman pesantren ke Segara Anakan
Izzudin meninggal saat reuni bareng teman pesantren ke Segara Anakan. Korban awalnya mengaku sakit peruh, kemudian napas tersengal.
Izzudin Al Ansori (35) meninggal dunia secara mendadak saat berwisata ke Segara Anakan, Pulau Sempu Kabupaten Malang. Pria asal Tuban itu sejatinya reunian dengan teman-temannya saat di pesantren.
Bersama dengan delapan temannya, korban janjian berkumpul di Malang dan melanjutkan menuju Pulau Sempu. Namun dalam perjalanan, korban diduga kelelahan dan pingsan.
"Saat berjalan, sempat mengaku sunduken (sakit perut), sebelum istirahat," kata Tommy Riza, salah satu rekan korban saat ditemui di kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Minggu (13/11).
Korban dan kawan-kawannya adalah rekan saat duduk di Tsanawiyah dan pernah tinggal di Pondok Pesantren Al-Muqibik Tambak Beras, Jombang. Mereka reuni setelah puluhan tahun tidak bertemu.
Mereka berkumpul di Pantai Sempu dan makan-makan sebelum kemudian menuju Segara Anakan. Selama perjalanan kondisi hujan dan licin, tetapi tidak menyurutkan keinginan mereka.
Medan yang licin, membuat mereka harus bekerja keras untuk sampai ke tujuan. Masing-masing beberapa kali terjatuh selama perjalanan, hingga akhirnya beristirahat di sebuah tempat.
"Mungkin kelelahan, saat istirahat korban pingsan. Terus napasnya ngorok-ngorok," katanya.
Saat itulah berupaya untuk mencari bantuan ke pos penjagaan. Karena di lokasi memang sulit sinyal, sehingga harus ditempuh dengan jalan kaki.
Kasat Polairud Polres Malang, AKP Nyoto Gelar menjelaskan, korban dan rekan-rekannya sejak awal hendak ke Segara Anakan. Setelah menyewa perahu, kemudian berjalan kaki sekitar satu jam.
"Kondisi hujan, mereka menyusuri jalanan setapak dan berlumpur. Kemungkinan kelelahan hingga korban pingsan saat istirahat," katanya.
Korban selanjutnya dievakuasi menuju RSSA Malang untuk menjalani visum. Sekitar pukul 20.30 WIB, jenazah korban diambil keluarga untuk dimakamkan di Tuban.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, karena itu korban langsung diserahkan kepada keluarga," kata Nyoto.