Dengar Adzan Pas Lagi Bekerja, Langsung Sholat atau Selesaikan Pekerjaan Dulu? ini Jawabannya
Adzan adalah sinyal bahwa waktu sholat fardhu telah tiba dan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk segera melaksanakan ibadah sholat.
Adzan adalah sinyal bahwa waktu sholat fardhu telah tiba dan merupakan panggilan bagi umat Islam untuk segera melaksanakan ibadah sholat. Sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk segera melaksanakan sholat setelah adzan dikumandangkan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Apabila diserukan adzan untuk sholat, setan pergi berlalu dalam keadaan ia kentut hingga tidak mendengar adzan. Bila muadzin selesai mengumandangkan adzan, ia datang hingga ketika diserukan iqamah ia berlalu lagi." (H.R. Bukhari Muslim).
-
Kapan doa selesai adzan dibaca? Ketika mendengar adzan, sebaiknya umat Islam menghentikan ragam aktivitasnya. Itu semua sesuai dengan salah satu adab yang perlu dilakukan sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya itu, setelah adzan selesai dikumandangkan pun, Anda perlu membaca doa selesai adzan.
-
Kapan doa sebelum bekerja sebaiknya dibaca? Sebelum berangkat kerja, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa.
-
Apa doa yang dibaca selesai adzan? Adapun bacaan doa selesai adzan dan artinya sesuai dengan hadist di atas adalah sebagai berikut: للهُمَّ رَبَّ هذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ
-
Apa saja yang perlu dilakukan saat adzan berkumandang? Menjawab Adzan Saat adzan berkumandang seorang Muslim sebaiknya berhenti sejenak dari segala aktivitas ketika adzan berkumandang. Ketika mendengar adzan, ada baiknya juga untuk segera menjawabnya meski ini merupakan adab yang disunnahkan.
-
Kapan doa setelah adzan dibaca? Doa ini dibaca ketika mendengar adzan yang dikumandangkan di masjid-masjid.
Hadis tersebut menekankan pentingnya bagi umat Islam untuk segera menunaikan sholat saat adzan berkumandang. Namun, seringkali kesibukan dalam pekerjaan membuat sebagian orang tidak langsung melaksanakan sholat setelah mendengar adzan.
Di sisi lain, bekerja dengan niat untuk mencari nafkah bagi keluarga juga merupakan bentuk ibadah, apalagi jika pekerjaan tersebut adalah berdagang yang merupakan sunnah Rasulullah SAW. Hal ini menimbulkan pertanyaan yang menarik untuk dibahas.
Ketika seseorang sedang bekerja dan adzan berkumandang, sebaiknya ia langsung sholat atau menyelesaikan pekerjaannya terlebih dahulu? Pertanyaan ini pernah diajukan dalam kajian oleh KH Ahmad Bahaudin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha. Dalam salah satu sesi, seorang jemaah yang berprofesi sebagai sopir menceritakan pengalamannya.
Ia mengungkapkan bahwa saat sedang mengantarkan barang atau penumpang, tiba-tiba adzan terdengar menandakan waktu sholat telah tiba. Ia pun bertanya, mana yang seharusnya didahulukan, menunaikan sholat atau menyelesaikan orderannya?
Penjelasan Gus Baha
Gus Baha menjelaskan bahwa adzan bukanlah penanda berakhirnya waktu sholat, melainkan sebagai tanda dimulainya waktu sholat. Seorang muslim masih diperbolehkan untuk tidak segera melaksanakan sholat, asalkan ia melakukannya dalam waktu yang ditentukan.
"Meskipun kamu makan (kemudian) ada adzan, ya teruskan saja kan gak akhir waktu sholat. Anda menerima tamu, gendong anak, sedang nyetir atau sedang bercengkrama dengan teman, kalau ada adzan ya nggak apa apa misalnya diteruskan, kan bukan akhir waktu sholat," ungkap Gus Baha dalam kutipan dari YouTube Santri Gus Baha, Rabu (6/11/2024).
Menurut Gus Baha, pertanyaan mengenai hal ini lebih berkaitan dengan makna afdholiah atau keutamaan, bukan dengan kewajiban.
"Jadi pertanyaannya bukan wajibnya tapi sebaiknya, karena ini semuanya belum mendesak kan? Andaikan kamu teruskan mengantar barang kan nggak ada jaminan waktunya habis. Padahal kalau kamu memaksa sholat mungkin citra kamu sebagai sopir nggak baik karena dianggap mengabaikan konsumen," jelasnya lebih lanjut.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam situasi tertentu, melaksanakan sholat bisa disesuaikan dengan keadaan tanpa mengabaikan kewajiban utama.
Jangan Lupa Sholat
Gus Baha menjelaskan bahwa apabila seseorang belum melaksanakan sholat dan waktu yang tersisa hanya delapan menit, maka waktu tersebut seharusnya dipergunakan untuk sholat. Dalam situasi ini, aktivitas lainnya harus ditunda.
"Sekarang pertanyaannya di balik. Waktu sholat tinggal delapan menit, ada konsumen yang minta diantarkan saat itu, dan acaranya ke mall happy-happy. Maka, fatwa kita sebagai ahli fikih ya tantang saja (konsumennya). Saya mau sholat dulu. Kalau gak sabar silakan cari yang lain," tutur Gus Baha.
Hal ini berlaku jika tujuan perjalanan tersebut tidak bersifat mendesak, seperti pergi ke pusat perbelanjaan. Namun, situasi berbeda jika berkaitan dengan nyawa atau keadaan darurat.
"Tapi kalau acaranya kelahiran atau transfusi darah atau mau nganterin darah ke pasien yang sudah koma, maka kita langsung (laksanakan). Karena ibadah sosial itu didahulukan mengalahkan ibadah yang haknya Allah (seperti sholat)," ungkap Gus Baha. Wallahu a'lam.