Jadi Modus Narkotika Baru, Polisi Diminta Gandeng Pengusaha dan Asosiasi Awasi Penyebaran Ganja Liquid
Sahroni juga ingin pihak kepolisian turut mengungkap peran bandar dan pengedar di balik narkoba jenis baru ini.
Sahroni juga ingin pihak kepolisian turut mengungkap peran bandar dan pengedar di balik narkoba jenis baru ini.
- Sempat Ungkap Peredaran Ganja, Kasat di Polres Blitar Malah Positif Narkoba & Diamankan Polda Jatim
- Kronologi Polisi Bongkar Apartemen di BSD Disulap Jadi Pabrik Ganja Sintetis
- Polisi Ini Disuruh Napi Lapas Padang Bawa 141 Kilogram Ganja, Berakhir Tragis
- Polisi Beberkan Alasan Chandrika Chika Gunakan Narkoba, Kini Jadi Tersangka dan Terancam 4 Tahun Penjara
Jadi Modus Narkotika Baru, Polisi Diminta Gandeng Pengusaha dan Asosiasi Awasi Penyebaran Ganja Liquid
Polres Metro Jakarta Selatan menangkap selebgram Chandrika Chika dan atlet e-sports Aura Jeixy bersama empat temannya, karena menghisap vape berisi liquid ganja mengandung tetrahydrocannabinol (THC). Penangkapan dilakukan pada Senin, 22 April 2024 di salah satu hotel di Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, AKP Rezka Anugras, Selasa (23/4), mengatakan liquid tersebut didapat dari seseorang inisial R. Rezka pun menyebut pihaknya akan lebih waspada dengan modus narkotika baru.
Kasus penyalahgunaan narkotika ini pun lantas turut menarik perhatian Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Politikus NasDem tersebut meminta Polri bekerja sama dengan Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) guna mendapatkan pemahaman lebih terkait narkoba jenis baru ini.
"Polri harus makin adaptif dan canggih. Jenis narkoba sekarang makin aneh-aneh. Dan untuk mempelajari dan mencegah permainan liquid ganja ini, Polri perlu gandeng asosiasi seperti APVI. Mereka pasti lebih paham mengenai seluk beluk per-vape-an. Dan saya yakin mereka juga bisa komit untuk menjaga industrinya dan menjaga kualitas anak bangsa,"
ujar Sahroni dalam keterangan (24/4).
merdeka.com
Selain itu, Sahroni juga ingin pihak kepolisian turut mengungkap peran bandar dan pengedar di balik narkoba jenis baru ini. Sebab jika dibiarkan, hal tersebut dinilai akan sangat membahayakan.
"Dan ingat, dalam memberantas narkoba, target utama tetap bandar dan pengedarnya. Polri harus mampu ungkap. Jangan sampai kita biarkan mereka terus-terusan memproduksi dan memperdagangkan barang ilegal tersebut. Karena kalau tidak, ini bisa memberi stigma bagi industri vape yang jelas-jelas legal dan membuka lapangan kerja di negara kita," tambah Sahroni.
Maka dari itu, Sahroni ingin pihak kepolisian bereaksi cepat dalam melihat temuan baru ini.
"Harus ada reaksi cepat yang holistik dalam menyikapi temuan ini. Kalau terlambat bisa berbahaya," tutup Sahroni.