Jadi Pemicu Banjir, 90 Ton Sampah di Kali Pisangan Bekasi Diangkut
Tumpukan sampah yang didominasi sampah rumah tangga ini bisa menyebabkan air kali meluap dan merendam permukiman warga, terutama ketika hujan deras seperti beberapa hari ini.
Sebanyak 90 ton sampah lingkungan diangkut dari Kali Pisangan, Desa Satriamekar, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Selasa (14/2). Tumpukan sampah tersebut menghambat aliran air sehingga berpotensi memicu banjir ketika hujan deras.
Proses pengangkatan tumpukan sampah sepanjang 500 meter itu melibatkan 18 Tim Biawak dan personel dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. Proses pengangkatan secara manual itu dilakukan karena di lokasi tersebut sulit dilalui alat berat.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Apa itu Bingka khas Banjar? Kue tersebut disebut dengan Bingka yang secara kasat mata mirip seperti kue lumpur.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
"Sampah yang kita angkut ini diperkirakan beratnya mencapai kurang lebih 90 ton. Proses pengangkatan sampah ini kita perkirakan akan memakan waktu kurang lebih tiga hari,” kata Kepala UPTD II Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Sumardi.
Tumpukan sampah yang didominasi sampah rumah tangga ini bisa menyebabkan air kali meluap dan merendam permukiman warga, terutama ketika hujan deras seperti beberapa hari ini.
"Peran masyarakat dalam menjaga lingkungan ini penting agar peristiwa tumpukan sampah ini tidak kembali terulang," ujarnya.
Ketua Forum BPD Kecamatan Tambun Utara, Subur mengatakan, tumpukan sampah itu berasal dari wilayah lain yang sengaja dibuang di aliran Kali Pisangan kemudian terbawa arus hingga ke lokasi tersebut.
“Sampah ini kiriman dari daerah lain dan keberadaannya sudah sangat mengganggu masyarakat sekitar. Jika terus dibiarkan permukiman warga di sepanjang bantarannya bisa terkena banjir," katanya.
(mdk/ray)