Jadi Tersangka Suap di KPK, Henri Alfiandi Dilantik Sebagai Kepala Basarnas Februari 2021
Henri diduga menerima suap dari sejumlah proyek Basarnas hingga Rp88,3 miliar.
Henri dilantik jadi Kepala Basarnas Februari 2021.
Jadi Tersangka Suap di KPK, Henri Alfiandi Dilantik Sebagai Kepala Basarnas Februari 2021
Alex menyebut, suap itu diduga diterima Henri melalui Letkol Adm Afri Budi Cahyanto. Uang suap tersebut berasal dari berbagai vendor proyek Basarnas.
- Eks Kabasarnas Henri Alfiandi Akui Terima Uang 'Dana Komando' Melalui Anak Buahnya
- Potret Kebersamaan Donna Harun dengan Para Cucu, Penampilan 'Sang Nenek' Bikin Salfok
- Kepala Basarnas Henri Alfiandi Jadi Tersangka Suap, Punya Aset Rp10,9 Miliar hingga Pesawat Terbang
- Jadi Tersangka KPK, Kepala Basarnas Marsdya Henri Alfiandi Terima Suap Rp88,3 M
"Hal ini akan didalami lebih lanjut oleh Tim gabungan Penyidik KPK bersama dengan Tim Penyidik Puspom Mabes TNI,"
ujar Alexander.
merdeka.com
Pada tahun 2023, Basarnas melakukan pengadaan tiga proyek. Di antaranya, pengadaan peralatan pendeteksi korban reruntuhan dengan nilai kontrak Rp9,9 Miliar, pengadaan Public Safety Diving Equipment dengan nilai kontrak Rp17, 4 Miliar dan Pengadaan ROV untuk KN SAR Ganesha (Multiyears 2023-2024) dengan nilai kontrak Rp89,9 Miliar
Baru Dilantik Februari 2021
Henri Alfiandi dilantik sebagai Kepala Basarnas pada 4 Februari 2021. Saat itu, dia dilantik Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Ruang Mataram Gedung Karya Kementerian Perhubungan.
Alumni Akademi Angkatan Udara Tahun 1988 tersebut menggantikan Marsekal Madya TNI (Pur) Bagus Puruhito yang sudah purna tugas. Sebelum jadi Kepala Basarnas, Henri menjabat sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asop KSAU).
Saat pelantikan itu, Budi Karya meminta Henri untuk amanat dalam menjalankan tugas. Henri juga diminta bertanggung jawab atas tugas yang diembannya.
"Semoga, amanah dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada Saudara dapat Saudara laksanakan dengan sebaik-baiknya," kata Budi Karya.