Jaga kerukunan antarumat demi kokohnya NKRI
Masyarakat harus menjaga kerukunan dan menjunjung toleransi antarumat beragama untuk memperkokoh persatuan bangsa. Itu harus dilakukan karena Indonesia negara majemuk terdiri dari berbagai agama, suku, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda.
Masyarakat harus menjaga kerukunan dan menjunjung toleransi antarumat beragama untuk memperkokoh persatuan bangsa. Itu harus dilakukan karena Indonesia negara majemuk terdiri dari berbagai agama, suku, budaya, dan bahasa yang berbeda-beda.
"Kemajemukan itulah yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang tidak dimiliki negara lain. Ini harus terus kita jaga demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujar Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulteng ini dalam keterangannya, Selasa (26/12/2017)
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Kapan Hari Kesaktian Pancasila dirayakan? 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila.
Pria yang juga tokoh masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng) ini menuturkan, untuk mencegah terjadinya gesekan sosial, agama dan juga masalah pemahaman kebangsaan, bangsa Indonesia harus selalu memegang pemahaman ideologi Pancasila secara dasar.
"Ideologi Pancasila itu memberikan kebebasan terhadap semua agama di Indonesia untuk meyakini keyakinannya. Kita saling menjaga toleransi masing-masing dan diberikan pula kebebasan beribadah. Begitu juga sebaliknya," ujarnya.
Muzakir berpendapat bahwa peran negara melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama FKPT di daerah sangat penting dalam menjaga keberagaman dan keharmonisan antarumat beragama. "Oleh karena itu yang dilakukan adalah saling menghargai, saling menghormati keyakinan masing-masing, tidak ada yang merasa lebih besar dan tidak ada yang merasa lebih kecil, semuanya sama," jelasnya.
Selama ini, lanjutnya, dalam menjaga kerukunan pihaknya selalu memberikan sosialisasi melalui dialog kepada masyarakat untuk mencegah paham-paham yang dapat memecah keutuhan bangsa, seperti paham radikalisme dan terorisme.
"Sentimen agama itu harus kita cegah. Ini kita lakukan pada basis-basis terbawah, dimulai dari keluarga lalu melebar ke lingkungan masyarakat mulai dari RT/RW lalu dibesarkan lagi ke sekolah, madrasah, universitas lalu ke kelompok-kelompok agama yang lain," tuturnya.
"Kita berikan pemahaman yang benar ke mereka dengan melakukan dialog untuk menyamakan persepsi dan pemahaman bahwa bangsa ini sejak awal berdiri dibentuk karena keberagaman tersebut," tambahnya.
Pihaknya juga berusaha setiap kegiatan dialog selalu mengedepankan sikap menghargai dan menjunjung tinggi toleransi antar-sesama umat. Ia sangat memahami bahwa apabila terjadi gesekan yang arahnya kepada keyakinan tentunya bisa membuat negara ini hancur.
"Tetutama kepada anak-anak muda atau generasi muda, mereka kita bekali pemahamam tentang keheterogenan kita, kemajemukan yang kita miliki. Karena ini adalah modal besar bagi kita dalam membendung paham-paham dari luar yang merusak keutuhan. Intinya kami selalu berusaha membentengi generasi muda dengan pemahaman yang benar," jelasnya.
Tak hanya terhadap generasi muda, demikian pula terhadap usia lanjut juga harus diletakkan dasar-dasar mengenai ideologi dan pemahaman Pancasila serta Kebhinnekaan yang dimiliki Indonesia.
"Ideologi Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa harus melekat pada mereka, kalau tidak tentu akan sangat berbahaya," tutur Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tadulako (Untad), Palu, Sulawesi Tengah, Muzakir Tawil.
Lebih lanjut, dia memberikan gambaran situasi di Sulawesi Tengah yang sudah kondusif. Barometer kondusif di Sulteng itu selalu mengarah ke Kabupaten Poso yang sekarang ini sudah jauh lebih baik dibanding sejak konflik komunal pada masa lalu.
"Secara umum Sulteng itu sudah berada pada tahapan yang kondusif. Hampir tidak ada teror bom, kerusuhan atau penangkapan-penangkapan. Apalagi gembong-gembong teroris yang berada di Poso sedikit demi sedikit sudah berkurang sejak Santoso tertembak aparat keamanan," pungkasnya.
(mdk/did)