Jaksa Agung tuding Gatot catut namanya karena butuh bantuan
Prasetyo justru menuduh Gatot mencatut namanya karena butuh bantuan.
Jaksa Agung RI Haji Muhammad Prasetyo kembali mengklaim, Gatot Pujo Nugroho dan Evy Susanti tak pernah mengaku menyerahkan uang pelicin kepada Dirdik Jampidsus, Maruli Hutagalung. Dana panas dari Gatot itu digunakan untuk mengamankan dugaan korupsi dana hibah dan bantuan sosial Pemprov Sumut 2012-201. Prasetyo justru menuduh Gatot mencatut namanya karena butuh bantuan.
"Inilah namanya saya katakan perlawanan balik para koruptor. Sekarang baru terungkap semuanya apa yang sebenarnya terjadi," kata Prasetyo seperti dikutip antara di Jakarta, Jumat (20/11).
-
Apa isi pemberitaan yang menyebutkan Prabowo Subianto terlibat dugaan korupsi? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa yang membantah berita tentang dugaan korupsi Prabowo Subianto? Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
-
Siapa yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi Bansos Presiden Jokowi? Pada kasus ini, satu orang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni Direktur Utama Mitra Energi Persada sekaligus Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020, Ivo Wongkaren, alias IW.
-
Apa kata bijak Soeharto tentang korupsi? Di dunia ini tidak ada yang membenarkan korupsi. Tidak ada. Dalam pengertian yang sebenarnya, tidak akan ada yang membenarkan korupsi itu.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang sedang diusut oleh Kejagung terkait kasus korupsi? Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi komoditas emas tahun 2010-2022.
Dalih orang nomor satu di korps Adhyaksa itu terkait dengan hasil pemeriksaan dari Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) terhadap Gubernur Sumut nonaktif Gatot dan istrinya, yang mengaku tidak pernah menyerahkan duit pelicin untuk Kejagung. Maka dari itu Prasetyo tidak akan melaporkan Evy dan Fransisca Insani Rahesti alias Sisca kepada kepolisian meski telah menuduh dirinya menerima uang pengaman kasus tersebut.
"Tidak usah, biar masyarakat menilai, termasuk kalian menilai. Itu persepsi juga kan, menuding Jaksa Agung yang macam-macam," katanya.
Sebelumnya fakta persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Evy saat bersaksi untuk terdakwa mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengaku menyediakan uang sejumlah 20.000 dolar AS untuk Jaksa Agung. Pengakuan Evy itu mengemuka setelah hakim bertanya kepada anak buah Otto Cornelis Kaligis, Sisca. Sisca mengaku sempat berbincang dengan Evy di Cafe Mini.
"Jadi, pertemuan antara Bu Evy, Pak Rio, dan saya di Cafe Mini. Setelah Pak Rio pulang, kami bicara ringan sedikit. Kemudian, sebelum pulang, Bu Evy bilang, 'Mbak, tolong sampaikan kepada Pak Rio, yah, untuk urusan JA ada dana 20.000 dolar AS. Kemudian, untuk Pak Rio, ada sendiri'", kata Sisca.
Jamwas Kejagung sendiri sudah memeriksa Direktur Penyidikan (Dirdik) pada JAM Pidsus Maruli Hutagalung untuk mengklarifikasi dirinya yang telah menerima uang sebesar Rp 500 juta.
Koordinator LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyatakan Jaksa Agung Prasetyo seharusnya menawarkan diri diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena disebut-sebut dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta menerima uang 20 ribu dolar AS.
Uang sebesar itu, disebut untuk mengamankan dugaan korupsi dana hibah dan Bansos Sumut 2012-2013, kata Koordinator LSM MAKI Boyamin Saiman yang juga pengacara mantan Ketua KPK, Antasari Azhar kepada Antara di Jakarta, Rabu.
"Bahkan kalau perlu Jaksa Agung mendatangi KPK menawarkan diri untuk diperiksa, bukannya berbantah-bantahan melalui media massa," katanya.
Pasalnya, kata dia, nama Prasetyo telah disebut berulang kali dalam persidangan hingga menjadi beban tersendiri untuk institusi sebesar Kejagung, dan hal ini merupakan yang pertama kali. Terlebih lagi, menurutnya posisi jaksa agung itu merupakan simbol negara yang notabene harusnya menjadi teladan atau ketaatan dari rakyat Indonesia untuk patuh hukum.
Baca juga:
Bantah Gatot & Evy, Kejagung sebut suap Rp 500 juta omong kosong
Kejagung periksa Dirdik Jampidsus terkait suap Bansos Rp 500 juta
Gatot Pujo sebut Jampidsus terima uang Rp 500 juta dari Kaligis
Diperiksa KPK, mantan anggota DPRD Sumut bantah terima suap Gatot
Usut penyuapan Dirdik Jampidsus, Kejagung periksa anak buah Kaligis