Jalani pemeriksaan, asisten Ratna Sarumpaet dicecar soal operasi plastik
Dia mengungkapkan, kliennya tidak mengetahui kebenaran mengenai kabar bohong pengeroyokan Ratna Sarumpaet. Sebab saat kabar tersebut beredar, 3 Oktober 2018, Ahmad Rubangi tidak sedang mendampingi aktivis perempuan itu.
Asisten Ratna Sarumpaet, Ahmad Rubangi menjalani pemeriksaan terkait kasus penyebaran kabar bohong penganiayaan. Polisi mendalami terkait informasi hoaks pemukulan hingga operasi plastik di RS Bina Estetika.
Pengacara Ahmad Rubangi, Akbar Alamsyah mengatakan, kliennya dicecar terkait penyampaian berita penganiayaan yang di Bandung. Selain itu, penyidik juga mendalami terkait operasi plastik yang dijalani Ratna Sarumpaet.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
"Hanya sekitar penganiayaan dan kemudian tentang kebenaran oplas ibu di Bina Estetika, hanya sebatas itu saja. Nggak ada yang lain," katanya, Senin (22/10).
Dia mengungkapkan, kliennya tidak mengetahui kebenaran mengenai kabar bohong pengeroyokan Ratna Sarumpaet. Sebab saat kabar tersebut beredar, 3 Oktober 2018, Ahmad Rubangi tidak sedang mendampingi aktivis perempuan itu.
"Sebelum tanggal 3, itu ada penyampaian berita bohong yang tadi. Pas tanggal 3 semua tercengang tapi duluan mereka (Ahmad Rubangi) yang tahu, sorenya kan kita tercengang. Kaget kita. Tapi sebelum kita semua pada tahu, salah satunya pagi, Ahmad Rubangi dikasih tahu sama ibu (Ratna Sarumpaet)," jelasnya.
Akbar menjelaskan, Ahmad Rubangi tidak menaruh curiga kala Ratna Sarumpaet menceritakan kabar bohong tersebut. Sebab selama ini, dia mengungkapkan, kliennya telah lama bekerja bersama dengan ibu dari Atiqa Hasiholan.
"Kita semua percaya karena dia salah satu tokoh. Artinya kita empati sama dia. Dan kita merasa bersedih dengan usianya sudah tahu. Tapi kenyataannya seperti itu gimana lagi," tutupnya.
Seperti diketahui, aktivis Ratna ditangkap pihak kepolisian saat berencana terbang ke luar negeri lewat Bandara Soekarno Hatta. Penangkapan itu berdasarkan sejumlah laporan yang diterima oleh Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut menyangkut tentang kebohongan yang telah dia akui tentang pengeroyokan di Bandung, 21 September lalu.
Setelah diselidiki polisi, rupanya di tanggal itu Ratna operasi plastik di Rumah Sakit Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Ratna pun mengakui telah melakukan kebohongan.
Ratna dijerat Pasal 14 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang hukum pidana. Dia juga disangkakan, pasal 28 ayat 2 UU ITE.
Baca juga:
Tutupi operasi plastik dari keluarga, alasan Ratna Sarumpaet berbohong
Kasus Ratna Sarumpaet, contoh politik kebohongan berimbas ke akar rumput
Alasan sakit, Ratna Sarumpaet kembali ajukan jadi tahanan kota
Minta pemeriksaan ditunda, Ratna ngeluh sakit enggak bisa makan
Ratna bantah inisiasi jumpa pers Prabowo sebut ia jadi korban penganiayaan