Jalankan order fiktif, 8 driver Grab di Medan ditangkap polisi
Delapan pengemudi atau driver taksi online Grab di Medan ditangkap polisi. Mereka diamankan karena menjalankan order fiktif demi mengejar bonus.
Delapan pengemudi atau driver taksi online Grab di Medan ditangkap polisi. Mereka diamankan karena menjalankan order fiktif demi mengejar bonus.
Driver yang ditangkap yaitu SS (30), YAG (29), DDH (38), KS (36), Amiruddin (40), AP (28), DS (29) dan AG (38). Mereka tertangkap tangan sedang melakukan aksinya di warung kopi di Jalan Melati Raya, Medan Tuntungan, Medan, Senin (19/2).
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
-
Apa itu daftar pustaka online? Daftar pustaka online adalah daftar referensi dari media online. Media online ini seperti podcast, webinar, podcast, konten audio visual, dan unggahan media sosial lainnya. Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
"Para tersangka melakukan rooting atau menjebol sistem keamanan pada HP Android, sehingga dapat memasang aplikasi untuk menjalankan order fiktif," kata Kombes Dadang Hartanto, Kapolrestabes Medan di Medan, Kamis (22/2).
Penangkapan para tersangka berawal dari laporan mengenai adanya pengemudi Grab yang menjalankan order fiktif, Sabtu (10/2). Laporan itu dibuat pihak Grab yang curiga dengan kinerja dan pendapatan para driver.
Laporan itu kemudian diselidiki. Senin (19/2), para driver itu diamankan saat berkumpul di warung kopi. Dari pemeriksaan yang dilakukan, para driver ini ternyata memang membuat order fiktif dan menjalankannya tanpa berkendara sama sekali. Motifnya, mereka ingin mendapatkan bonus dari Grab tanpa susah payah.
"Salah seorang dari tersangka merupakan operator yang merusak aplikasi," jelas Dadang.
Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah laptop, puluhan unit HP, kartu ATM, dan 4 mobil. Berdasarkan pemeriksaan sementara, para pelaku mampu meraup keuntungan Rp 120 juta dari aksi curang ini.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 30 jo Pasal 46 dan atau Pasal 32 ayat (2) dan atau Pasal 35 jo Pasal 51 ayat (1) UU No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik atau Pasal 378 KUHPidana subs Pasal 56 ayat (1), (2) KUHPidana. Mereka disangka telah melakukan penyalahgunaan data atau penipuan melalui transaksi elektronik.
Polisi masih mengembangkan kasus kecurangan driver taksi online ini, termasuk mencari sindikat lain yang juga melakukan modus serupa. Para tersangka masih diperiksa lebih lanjut.
Penangkapan driver Grab di Medan ini menjadi lanjutan dari tindakan serupa di kota lain di Indonesia. Sebelumnya kasus pengemudi curang ini telah diungkap di Makassar dan Jakarta.
Baca juga:
Kasus Abu Tour berlanjut, giliran agen dipolisikan calon jemaah
Polisi sita aset tersangka arisan online Mama Yona senilai Rp 1,4 miliar
Ekspresi kemarahan korban penipuan di sidang perdana First Travel
Modus bisa luluskan jadi PNS, polisi gadungan dibekuk polisi
KPK tegaskan tak pernah umbar sprindik usai marak penipuan mencatut lembaganya
Marak penipuan, puluhan biro umrah dan haji di Solo gelar pameran