Jangan Mudah Terprovokasi Informasi di Media Sosial, Jaga Kerukunan Antar-Sesama
Narasi provokasi saat ini dengan mudah menyebar melalui media sosial.
Narasi provokasi saat ini dengan mudah menyebar melalui media sosial. Jangan sampai hal ini ditelan mentah-mentah sehingga menyulut amarah masyarakat yang bisa memecah belah dan merusak persatuan bangsa.
"Media sosial dan dunia maya mudah sekali digunakan kelompok tidak bertanggung jawab untuk melakukan provokasi. Apalagi kalau ada masyarakat yang tidak paham terhadap situasi dan permasalahan yang sebenarnya, itu tentu akan sangat berbahaya sekali," ujar Aliansyah Mahadi dalam keterangannya, Kamis (8/10).
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kenapa rumah sultan di Sidoarjo menjadi sorotan media sosial? Sebuah rumah megah dengan gaya dekorasi klasik seperti istana Disney tengah menjadi sorotan media sosial. Rumah tersebut dimiliki oleh HJ. Mawar Wahyuningsih, seorang pengusaha asal Sidoarjo yang terkenal rendah hati meskipun memiliki kekayaan luar biasa.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Bagaimana Citra Kirana menunjukkan ketegarannya di media sosial? Artis yang akrab disapa Ciki ini memperlihatkan ketegaran di media sosial. Ia tampak tak terlalu terpengaruh dengan berita tentang sang suami.
-
Apa yang dilakukan Rumiyati Ningsih di media sosial? Jadi Seorang Selebgram Tuh, beda banget sama suaminya yang kerja di film, Rumiyati malah asyik banget di sosmed, sekarang jadi selebgram nih.
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
Lebih lanjut, Aliansyah berpendapat bahwa informasi yang bisa memecah belah persatuan tentunya juga harus diwaspadai. Menurutnya, perlu ada imbauan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga bangsa ini.
"Kita jangan terprovokasi dengan hal negatif. Dan selama ini kita sudah selalu mencoba untuk membangun rasa kekeluargaan, persatuan antar-sesama suku bangsa," kata Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalsel itu.
Untuk menanggulangi hal ini, dia mendorong agar anak muda atau kaum milenial ikut dilibatkan. Karena, lanjutnya, generasi muda ini sangat enerjik, punya pemikiran atau gagasan yang visioner. Dia mencontohkan langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Duta Damai Dunia Maya.
"Ini bisa dimanfaatkan untuk membantu menyelamatkan masyarakat bangsa ini untuk diberikan pencerahan agar terhindar dari provokasi dan perpecahan," imbuhnya.
Menurutnya, sejumlah kejadian yang sempat terjadi di Tanah Air dapat dijadikan pelajaran agar tidak terulang kembali. Dan peran dari tokoh-tokoh agama, ulama diperlukan untuk selalu memberikan kesejukan yang menjadi panutan bagi masyarakat.
"Tentunya kami selalu ingatkan kepada ketua adat, tokoh-tokoh masyarakat, atau tokoh agama untuk saling bersinergi, saling bersatu, saling mengingatkan untuk tidak terprovokasi terhadap hal-hal yang bisa menghancurkan," tandasnya.
(mdk/did)