Jasad Darmaji, korban AirAsia diketahui dari bekas operasi perut
Awalnya pemeriksaan jenazah B042, tidak ditemukan kesamaan DNA, gigi dan sidik jari.
Terdapat bekas operasi di bagian perut jenazah korban AirAsia QZ 8501 berlabel B042, teridentifikasi sebagai The Darmaji (67), asal Malang, Jawa Timur, Jumat siang (16/1). Sementara pada pemeriksaan deoxyribonucleic acid (DNA), gigi dan sidik jari korban The Darmaji, tidak ditemukan kecocokan antara postmortem dan antemortem-nya.
"Sampai hari ke 20 ini, Tim DVI (disaster victim identification) Polda Jatim, baru bisa mengidentifikasi satu jenazah lagi, dari sembilan jenazah yang belum teridentifikasi," terang Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono.
Sehingga, lanjut dia, dari 48 jenazah korban AirAsia yang sudah dikirim ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, hingga siang ini tercatat 40 jenazah yang berhasil diidentifikasi. Sedangkan delapan sisanya, masih belum.
"Sisa delapan jenazah belum bisa dimatch-kan, karena kondisinya memang sudah sangat sulit (busuk), sehingga datanya belum terlalu kuat secara hukum. Dan kita tidak ingin terburu-buru untuk menentukan identitas yang bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Namun, lanjut dia, Tim DVI Polda Jatim terus bekerja tanpa kenal lelah untuk memastikan identitas jenazah yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Kita terus melakukannya (mencocokkan postmortem dan antemortem) secara berulang-ulang. Dan mengupdate-nya dari data keluarga setiap hari, kita datangi dari rumah-rumah mereka setiap hari agar bisa mendapat hasil yang bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Sementara satu jenazah yang berhasil diidentifikasi hari ini, dijelaskan Budiyono, data pemeriksaan primer, yaitu pemeriksaan DNA, termasuk gigi dan sidik jarinya tidak bisa dilakukan karena mengalami kerusakan parah akibat pembusukan.
"Pada pemeriksaan jenazah B042, tidak ditemukan kesamaan DNA, gigi dan sidik jari. Semuanya tidak ada yang matching dengan data antemortemnya. Namun kita menemukan data sekunder yang sangat signifikan, sehingga bisa memastikan identitas jasad B042 ini," ujarnya.
Data sekunder itu berupa temuan bekas operasi pada perut jenazah B042, kemudian properti berupa e-KTP, SIM A dan B, serta STNK atas nama istri korban.
"Pada temuan data sekunder ini ada kesamaan secara signifikan, yaitu temuan medis dan antropologis, jenis kelamin, usia serta tinggi badan. Maka jenazah B042 kita pastikan teridentifikasi atas nama The Darmaji, usia 67 tahun, asal Malang, Indonesi," tegas Budiyono tanpa kalimat khasnya: Sudah tidak terbantahkan lagi, sebab menurutnya, identifikasi The Darmaji ini tidak berdasarkan pemeriksaan primer.
Sementara Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, sampai hari ke 20 ini, pihaknya belum juga menerima kiriman jenazah tambahan, yaitu dua jenazah yang ditemukan beberapa hari lalu.
"Sehingga, hingga saat ini, jenazah yang ada di RS Bhayangkara masih 48, 40 jenazah sudah teridentifikasi dengan rincian, 18 perempuan dan 22 laki-laki. Sedangkan sisanya, yaitu delapan jenazah masih proses dan tersimpan di cold storage (ruang pendingin) bersuhu -20 derajat celsius," terang Awi.
Baca juga:
Cerita sulitnya KNKT cari black box Adam Air di laut sedalam 2.000 M
Investigator KNKT, 34 tahun dalam mesin rusak
Ungkap penyebab AirAsia jatuh, KNKT analisa puing & patahan pesawat
KNKT siapkan laporan awal jatuhnya AirAsia QZ8501
Selain CVR AirAsia QZ8501, KNKT juga dengarkan rekaman ATC
KNKT: Rekaman pilot QZ8501 teriak 'Allahu Akbar' bohong
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.