Jasad polisi korban pengeroyokan di Mukomuko dipulangkan
Korban semasa hidupnya merupakan orang baik, mudah bergaul dengan masyarakat.
Pihak Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, telah mengirim jasad Brigadir Polisi Jalius Sinnurat yang tewas dikeroyok massa ke kampung halamannya di Medan, Sumatera Utara.
"Jasad korban telah dikirim pakai mobil ambulans ke kampungnya di Medan dikawal oleh anggota Polisi di daerah ini," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Wisnu Widarto, melalui Kabag Ops Kompol Laba Meliala, di Mukomuko, seperti dikutip dari Antara, Jumat (13/6).
Anggota Polsek Kecamatan Kota Mukomuko Brigadir Polisi Jalius Sinnurat tewas dikeroyok massa saat korban yang berstatus duda itu diduga sedang berduaan dengan janda, pada Kamis (12/6) malam sekitar pukul 11.00 WIB.
Laba mengatakan bahwa korban semasa hidupnya merupakan orang baik, mudah bergaul dengan masyarakat, dan tidak pernah berbuat yang macam-macam. Terkait saat korban diduga tewas dikeroyok massa saat berduaan dengan janda, kata dia, pihaknya tidak bisa menyalahkan perbuatan korban tersebut karena sebagai duda, wajar jika korban mendekati janda tersebut.
Selanjutnya, kata dia, pihaknya masih menyelidiki penyebab dan latar belakang sehingga korban dikeroyok hingga tewas. "Kalau kita belum mau bicara soal itu sekarang karena sedang dalam proses penyelidikan," ujarnya lagi.
Pejabat Camat XIV Koto, Aran, membenarkan peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan seorang personel Polsek Kecamatan Kota Mukomuko tewas di tempat di Dusun 19 Desa Tanjung Mulya. Namun, kata dia, dirinya tidak tahu persis kronologis kejadiannya sehingga polisi itu tewas di desa yang berada di wilayah kecamatannya, namun diduga keterangan dari warga korban saat itu sedang berduaan dengan janda.
"Saya dapat laporan soal itu dari Badan Perwakilan Desa (BPD) yang menghubungi saya sekitar pukul 00.00 WIB," kata Pejabat Camat XIV Koto, Aran, di Mukomuko, Jumat.
Dia mengatakan, setelah itu dirinya dihubungi oleh Satuan Reskrim Kepolisian Resor setempat yang mau menangkap empat orang oknum warga yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan. Dia menjelaskan, setelah membawa empat oknum warga di desa tersebut, pada Jumat dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, sejumlah warga di desa itu kembali diamankan oleh polisi.
"Kalau jumlah persisnya kami tidak begitu hafal tetapi keterangan dari warga setempat orang-orang di desa itu yang dibawa polisi pada Kamis malam hingga Jumat dini hari ini sekitar 17 orang," ujarnya lagi.