Jasad santri tenggelam ditemukan mengapung di Sungai Ciujung
Korban diduga tidak bisa berenang dan terseret air sungai karena cukup deras setelah sebelumnya diguyur hujan.
Jenazah Heru Saepul (17), santri Pondok Pesantren Muhtadin Desa Intan Jaya, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten yang tenggelam di Sungai Ciujung pada Selasa (12/4) pagi, akhirnya ditemukan.
"Mayat korban ditemukan mengapung di Sungai Ciujung, Rabu (13/4) pukul 10.00 WIB," kata Kepala Seksi Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Madlias di Lebak, Rabu (13/4).
Penemuan jenazah sekitar 500 meter dari lokasi tenggelamnya Heru Saepul. Tim evakuasi dengan melibatkan 30 petugas terdiri dari BPBD, Polri, TNI dan relawan.
Sebelum ditemukan, petugas menyisir di lokasi tenggelamnya Heru menggunakan dua perahu mesin tempel dengan menyisir sepanjang sungai ke arah hilir mencari keberadaan santri asal Kecamatan Cikulur,Kabupaten Lebak.
Namun, petugas berhasil menemukan mayat Heru, Rabu pagi dengan kondisi mengapung.
"Saat ini mayat Heru sudah dikebumikan di kampung halamannya," katanya dikutip Antara.
Madlias mengungkapkan, peristiwa tenggelamnya seorang santri Pondok Pesantren Muhtadin terjadi pada Selasa sekitar pukul 09.10.
Saat itu, korban bersama tiga rekannya berenang di Sungai Ciujung, namun Heru diduga tidak mampu berenang. Kemungkinan korban terseret air sungai karena cukup deras setelah sebelumnya diguyur hujan deras.
"Kami mengimbau warga tidak melakukan aktivitas berenang di Sungai Ciujung, karena debit air cukup deras sehingga membahayakan keselamatan dirinya," pungkasnya.