Jawab Peringatan BMKG, Wagub Banten Perkuat Mitigasi Potensi Bencana
Andika meminta para petugas dan relawan untuk mengasah kemampuan mitigasi bencana, serta mempertajam intuisi atas apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memperkuat mitigasi bencana alam menghadapi potensi bencana di Banten. Mengingat lokasi tersebut masuk dalam potensi bencana.
"Mengingat kita di Banten ini termasuk daerah dengan potensi bencana yang relatif tinggi, maka yang harus diperkuat adalah mitigasinya," kata Andika Hazrumy di Serang, Kamis (17/3).
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
Menurut Andika, mitigasi atau upaya memperkecil resiko dari dampak bencana sudah banyak dan intens dilakukan Pemprov Banten bersama pemda di Provinsi Banten.
Meski begitu, kata Andika, mengingat potensi bencananya yang juga relatif besar, maka peran relawan dan organisasi penanggulangan bencana dari elemen masyarakat juga sangat diperlukan.
Upaya mitigasi yang sudah dilakukan dimaksud di antaranya pembuatan jalur evakuasi beserta shelter keselamatannya di daerah-daerah rawan bencana tsunami, hingga sosialisasi rawan dan tanggap bencana yang gencar diberikan kepada masyarakat di kawasan rawan bencana.
"Kami itu hampir setidaknya satu bulan sekali menerima laporan gempa dari BMKG, khususnya di wilayah pesisir laut kita di selatan dan barat. Meskipun skalanya kecil-kecil, tapi tetap itu membutuhkan kewaspadaan," katanya.
Baru-baru ini, lanjut Andika, di Provinsi Banten juga baru saja mengalami bencana hidrometeorologi berupa banjir di Kota Serang yang diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi di daerah hulu Sungai Cibanten yakni di kawasan Ciomas, Kabupaten Serang.
Bendung Sindangheula yang berperan menampung air di hulu Sungai Cibanten mengalami kelebihan kapasitas dari kapasitas maksimal 9 juta kubik, akibat curah hujan yang tinggi tersebut mengalami kelebihan volume air hingga 2 juta kubik.
"Nah, kelebihan air ini lah yang mengalir secara alami ke Sungai Cibanten. Sayangnya, Sungai Cibanten mengalami penyempitan sehingga tidak mampu mengalirkan secara baik kelebihan air tersebut ke hilir," kata Andika.
Andika menekankan agar para petugas dan relawan memiliki semangat dan dedikasi penuh dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.
Andika meminta para petugas dan relawan untuk mengasah kemampuan mitigasi bencana, serta mempertajam intuisi atas apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
Pemprov Banten juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Baznas Banten yang menyelenggarakan pelatihan dasar manajemen bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten.
Sementara itu Ketua Baznas Provinsi Banten Syibli Sarjaya mengatakan pelatihan dasar manajemen bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten merupakan program Baznas dalam menyikapi perkembangan dunia sosial dan kemanusiaan akhir-akhir ini.
Menurut dia, Baznas kemudian merasa perlu untuk membentuk relawan bencana yang dapat diturunkan ke wilayah-wilayah yang tertimpa bencana sehingga bisa menyalurkan langsung dana zakat dan sedekah yang dikumpulkan Baznas.
Pelatihan dasar manajemen bencana Baznas Tanggap Bencana (BTB) Banten pada 16 Maret 2022 diikuti oleh 28 relawan (BTB).
Peringatan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti Pemerintah Provinsi Banten untuk mewaspadai potensi gempa dan tsunami di wilayah tersebut, terutama Kota Cilegon. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, Kota Cilegon memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap dampak gempa dan tsunami.
"Letak Cilegon yang berada di ujung barat Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda, selain strategis juga menyimpan potensi bahaya yang cukup besar jika sewaktu-waktu terjadi gempa dan tsunami," kata Dwikorita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (15/2).
Dia mengatakan apabila terjadi gempa kuat yang diikuti tsunami maka Kawasan Industri Cilegon menyimpan potensi bahaya berupa bencana kegagalan teknologi yang dapat menimbulkan kerugian berupa kerusakan infrastruktur, lingkungan, maupun cedera, penyakit, bahkan kematian manusia.
Baca juga:
Penyebab RI Dilanda Gempa dan Hujan Ekstrem Sepekan Terakhir
Siap Siaga Pemerintah Mitigasi Prediksi BMKG Gempa Megathrust Magnitudo 8,9
Cerita Warga Garut dan Bandung saat Gempa Sukabumi, Sempat Tak Sadar Ada Guncangan
BNPB Imbau Warga Sukabumi dan Sekitar Waspada Gempa Susulan
Penjelasan BMKG Terkait Pemicu Gempa Magnitudo 5,3 di Sukabumi