Jawab SBY soal PK Moeldoko, MA Sampai Kutip Pasal Bebas Intervensi
Juru bicara (Jubir) MA Suharto menegaskan lembaganya telah berkomitmen menjaga integritas dalam memeriksa dan memutuskan perkara.
Mahkamah Agung (MA) menjawab keresahan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait Peninjauan Kembali (PK) Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terhadap kepengurusan Demokrat. SBY mengaku mendapatkan informasi MA ditekan untuk memenangkan PK Moeldoko.
Juru bicara (Jubir) MA Suharto menegaskan lembaganya telah berkomitmen menjaga integritas dalam memeriksa dan memutuskan perkara. Suharto juga memastikan hakim MA menjunjung prinsip independensi.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Siapa yang menemani SBY di atas panggung? SBY didampingi oleh Vincent dan Desta sebagai pembawa acara.
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Bagaimana Mbah Sugiyarno membantu pemerintah Blora? Pasalnya secara tidak langsung separuh hidup Mbah Sugiyarno digunakan untuk membantu pemerintah setempat memperkenalkan kualitas produk kayu jati Blora hingga diakui dunia.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
“Mahkamah Agung menjunjung prinsip independensi sebagaimana ditentukan dalam Pasal 3 ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi badan peradilan adalah lembaga yang mandiri dan harus terbebas dari intervensi pihak lain di luar kekuasaan kehakiman,” kata Suharto kepada merdeka.com, Selasa (27/6).
Dia menjelaskan, independensi hakim merupakan instrumen penting dalam penegakan hukum. Independensi ini untuk menjaga hakim terbebas dari segala intervensi atau pengaruh lingkungan kekuasaan, baik eksekutif maupun legislatif.
Suharto mengatakan, peradilan harus memutus perkara dengan tidak memihak. Keputusan yang diambil berdasarkan fakta-fakta dan sesuai dengan hukum.
“Tanpa pembatasan, pengaruh yang tidak tepat, bujukan, tekanan, ancaman atau intervensi baik langsung maupun tidak langsung dari pihak mana pun atau untuk alasan apapun,” imbuhnya.
Sebelumnya, SBY menilai upaya Moeldoko ingin mengambil alih Demokrat lewat PK di Mahkamah Agung ditentang mayoritas rakyat. Menurut SBY, dari akal sehat dan isi proses hukum yang telah berjalan selama ini juga keabsahan serta cara-cara Moeldoko ingin mengambil alih Demokrat dari kepemimpinan yang sah, tidak dipenuhinya syarat untuk sebuah KLB.
"Tidak ada jalan bagi Moeldoko untuk dibenarkan dan dimenangkan dalam pengadilan yang benar dan adil," kata SBY dalam buku 'Presiden 2024 dan Cawe-Cawe Presiden Jokowi' karya SBY halaman 16-19 dikutip merdeka.com, Senin (26/6).
SBY masih percaya Mahkamah Agung sebagai simbol benteng kebenaran dan keadilan di negara Indonesia akan tetap amanah, memiliki hati nurani dan akal sehat. Juga menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, dan memberikan putusan yang benar dan adil.
"Rasa percaya saya kepada MA dan jajaran pengadilan dalam naungannya juga dilatarbelakangi oleh keseluruhan proses pengadilan yang digelar selama ini yang saya nilai kredibel dan adil," katanya.
“Saya ingin menyampaikan kepada Mahkamah Agung, rakyat Indonesia bahkan masyarakat internasional, akan mengikuti proses pengambilan putusan yang dilakukan oleh MA," imbuhnya.
SBY melihat alasan dunia peduli karena perlakuan pihak yang tengah berkuasa terhadap seorang mantan Presiden selalu menarik perhatian dunia.
"Memang tidak sedikit informasi yang saya dapatkan, dan saya belum bisa melakukan konfirmasi terhadap kebenaran informasi itu, bahwa katanya ada tekanan terhadap MA untuk memenangkan KSP Moeldoko," katanya.
Jika benar memang ada tekanan dari pihak-pihak tertentu atau dari orang kuat, SBY berharap MA tidak serta merta mempercayainya. SBY sangat ingat apa yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Ketua Umum Partai Demokrat di Istana Bogor, tanggal 9 Maret 2021 sekitar pukul 20.00 WIB.