Jelang dioperasi, bayi lengket kepala dirujuk ke RS Gatot Soebroto
Saat ini kondisi kedua bayi tersebut dalam kondisi baik. Rencananya, kedua bayi ini akan dioperasi akhir bulan ini.
Pihak Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh akan merujuk bayi craniopagus atau bayi kembar siam lengket kepala ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta. Rencananya pihak rumah sakit akan merujuk besok, Selasa (16/6).
Sebelumnya kedua bayi mungil ini masing-masing bernama Fitri Rahmawati dan Fitri Sakinah anak kedua dari pasangan suami istri Bandi Putra dan Hadijah asal Aceh Tenggara hendak dilakukan operasi. Operasi ini direncanakan di di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta yang akan melibatkan banyak dokter ahli di seluruh Indonesia.
Wakil Direktur RSUZA, Banda Aceh Azharuddin mengatakan, sebelumnya kedua bayi craniopagus ini sudah dirawat intensif dalam ruang khusus. Saat ini kondisi kedua bayi tersebut dalam kondisi baik. Rencananya, kedua bayi ini akan dioperasi akhir bulan ini.
"Proses operasi rencananya akan dilakukan di RSUP Dr Sardjito, Jogjakarta. Tetapi tetap seluruh tim yang menanganinya akan terus memantau perkembangan bayi tersebut," kata Azharuddin saat menggelar konferensi pers di RSUZA, Banda Aceh, Senin (15/6).
Kata Azharuddin, kondisi pasien selama dalam perawatan pihaknya terus membaik. Hal ini ditandainya saat pertama dibawa ke RSUZA tanggal 2 Mie lalu berat badannya hanya 4,4 kg, sekarang sudah meningkat menjadi 5,5 kg.
"Keduanya juga aktif dan ini pertanda baik," tukasnya.
Sementara itu, dokter spesialis bedah saraf RSUZA, dr Iskandar mengatakan, melakukan operasi bayi lengket kepala ini bukan perkara mudah. Proses operasi ini berisiko sangat tinggi, karena berhubungan langsung dengan kepala.
"Di Indonesia kasus seperti ini baru satu anak yang bersil sekitar 20 tahun lalu, kasus kasus sangat langka dan tingkat keberhasilan belu bisa kita prediksikan," imbuhnya.
Katanya, bayi lengket kepala ini pernah terjadi pada tahun 1987 yang berhasil dipisahkan setelah menjalani operasi selama 13 jam. Saat itu yang menangani operasi ini dipimpin oleh Prof Dr RM Padmosantjojo dan total dokter yang terlibat sebanyak 96 orang yang berlangsung di RS Cipto Mangunkusomo, Jakarta.
"Bayi itu kala itu usia 2 bulan, bayi itu bernama Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani berhasil dilakukan, kita prediksikan jumlah dokter terlibat untuk kasus ini lebih dari itu," tukasnya.
Kendati demikian, dr Iskandar mengaku optimis operasi bayi lengket kepala dan langka terdapat di Indonesia berhasil dilakukan. Hal ini karena dokter yang berhasil memisahkan kepala lengket sebelumnya juga terlibat langsung.
"Dokter yang berhasil mengoperasi bayi kembar sebelumnya terlibat langsung, makanya kita sangat optimis berhasil," tutupnya.