Jelang Imlek, Dewa Dapur ke langit, Kim Sin dan 3 keris dicuci
Menjelang perayaan Imlek, kesibukan nampak dari ruang Aula Tri Dharma Kelenteng Boen Tek Bio.
Bangunan utama tempat ibadah Tri Dharma Kelenteng Boen Tek Bio, Banyumas, Jawa Tengah, masih dalam proses renovasi akibat terbakar pada 2012 silam. Bangunan yang dibangun pada 1826 di daerah aliran Sungai Serayu tersebut kerap disebut sebagai kelenteng tertua di Banyumas.
Menjelang perayaan Imlek, kesibukan nampak dari ruang Aula Tri Dharma Kelenteng Boen Tek Bio. Aula yang semula dijadikan tempat berkumpulnya para warga dan jemaah itu, sejak 2012 silam disulap menjadi tempat peribadatan. Belasan jemaah yang berasal dari sekitar Banyumas datang untuk mencuci Kim Sin atau patung dewa yang biasanya ditempatkan di altar sembahyang.
"Hari ini kami melakukan penjamasan atau penyucian patung untuk menyambut Imlek. Tradisi ini dilakukan setelah Dewa Dapur naik ke langit dengan ditandai peribadatan sembahyang tadi malam di kelenteng," ujar Humas Tempat Ibadah Tri Dharma Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas, Sobita Nanda, kepada merdeka.com, Jumat (24/1).
Penyucian patung tersebut dilakukan dengan menggunakan air sumur yang berada di dalam lingkungan kelenteng. Air tersebut dipercaya memiliki keampuhan karena berasal dari tujuh sumur di berbagai tempat yang dikeramatkan.
Sejak pagi hari, Rakam (71), juru kunci kelenteng telah sibuk mempersiapkan tradisi jamas tersebut. Ia menyiapkan selang ke dalam beberapa bak berukuran sedang di luar aula.
Dari dalam aula kesibukan sudah mulai terlihat. Beberapa perempuan terlihat sibuk membersihkan patung dewa dengan air dari sumur yang dicampur air kayu cendana dan campuran kembang telon.
Rakam yang sudah lama menjadi juru kunci mengaku sudah lama diserahkan tugas untuk menjamas benda suci yang dijelmakan dalam bentu keris. Tiga buah keris yang ditempatkan dalam satu altar bernama Mbah Kuntjung, diakui menjadi pengayom kelenteng dari unsur lokalitas.
"Kami percaya Mbah Kuntjung ikut mengayomi kelenteng dan juga selalu menjaga kelenteng ini, dan ini merupakan keunikan yang dimiliki Kelenteng Boen Tek Bio Banyumas," kata Sobita.
Keris yang berada di altar Mbah Kuntjung yang ikut dijamas bersama Kim Sin ada tiga macam. Keris tersebut memiliki nama masing-masing dan dipercayai menjadi simbol bagi masyarakat kelenteng.
"Kerisnya ada tiga, Keris Brojol, Sapu Jagat dan Cempana Carita," jelas Rakam yang memulai penjamasan kali pertama setelah Kim Sin.
Keris brojol, jelas Rakam, melambangkan kelahiran manusia. Sedangkan, Keris Cempana Carita melambangkan ketenangan, dan terakhir Keris Sapu Jagat merujuk pada pembersihan diri dari perilaku buruk.
Menurut Sobita, ketiga keris tersebut menjadi lambang akulturasi yang terjadi antara kelenteng dengan masyarakat kejawen. Akulturasi dua budaya dalam kehidupan masyarakat Banyumas sudah terjadi sejak lama.
Jalinan itulah yang membuat erat kehidupan antarumat beragama di Banyumas. Bahkan, kala aula masih digunakan sebagai tempat pertemuan, semua pembicaraan tentang kerukunan antarumat beragama dan kebudayaan terkadang sering dilakukan di tempat tersebut.
Lebih jauh, Sobita berharap, akulturasi ini bisa membawa dampak bagi kehidupan masyarakat Banyumas dan Indonesia.
Baca juga:
Jelang Imlek, umat Kelenteng Boen Tek Bio jamas 3 keris
Bersih-bersih Vihara jelang perayaan Imlek
Mengintip dapur pembuatan dodol dan kue keranjang di Tangerang
Pertunjukan budaya & kuliner Tionghoa meriahkan Imlek di Solo
Imlek, jutaan warga China mudik pulang kampung
-
Bagaimana tradisi mengucapkan "Gong Xi Fa Cai" di Tahun Baru Imlek? Mengucapkan "gong xi fa cai" tidak sama dengan mengucapkan "selamat Tahun Baru Imlek."
-
Mengapa ucapan "Gong Xi Fa Cai" diberikan saat Imlek? Dalam budaya Tionghoa, ucapan Gong Xi Fa Cai dipercaya dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan bagi penerimanya. Ucapan ini juga menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek, di mana orang-orang saling mengucapkannya untuk mengawali tahun baru dengan harapan yang baik.
-
Kapan Tahun Baru Imlek dirayakan? Selamat Tahun Baru Imlek! Semoga tahun ini membawa kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran yang melimpah kepada kita semua. Semoga keluarga dan sahabat kita dianugerahi keberuntungan dan kesuksesan dalam setiap langkah hidup.
-
Apa yang menarik dari perayaan Tahun Baru Imlek? Hal ini lantaran, perayaan Imlek menyajikan kebudayaan dan tradisi yang begitu kental. Selain itu, ada berbagai macam festival dalam menyambut perayaan Imlek.
-
Apa makna di balik ucapan selamat Tahun Baru Imlek? Memberikan ucapan selamat Imlek 2024 memiliki makna penting karena itu merupakan bentuk penghargaan dan kebersamaan dalam merayakan perayaan Tahun Baru Imlek. Ucapan selamat tersebut tidak hanya sebagai ungkapan formalitas, tetapi juga mencerminkan rasa hormat terhadap budaya dan tradisi yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Tionghoa.
-
Kapan "Gong Xi Fa Cai" sering diucapkan? "Gong Xi Fa Cai" lebih sering digunakan saat menyapa rekan kerja atau rekan bisnis saat Tahun Baru Imlek.