Jelang Lebaran 2023, Wali Kota Tangsel Masifkan Penertiban Gelandangan dan Pengemis
Menurut Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, gelandangan dan pengemis biasanya menjamur jelang Lebaran.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan menegaskan akan menindak gelandangan dan pengemis (gepeng) penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang kerap berseliweran di jalan-jalan dan lingkungan di Tangerang Selatan. Terutama mendekati Lebaran Idulfitri 2023.
"Sudah saya instruksikan kepada Dinsos (Dinas Sosial) dan Satpol PP segera menertibkan PMKS yang biasa menjamur menjelang Lebaran," tegas Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, dikonfirmasi, Minggu (16/4).
-
Kapan Jalan Tol Semarang-Batang diresmikan? Pada 20 Desember 2018, Jalan Tol Semarang-Batang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Jembatan Kalikuto bersama dengan ruas tol Pemalang-Batang dan Salatiga-Kartasura.
-
Kenapa jalan dibuat melingkar di sekitar petilasan? Karena tidak bisa dipindahkan atau dihilangkan, akhirnya jalan dibuat melingkar untuk memudahkan pengguna jalan.
-
Apa sebenarnya petilasan yang berada di tengah jalan di Kampung Karamat? Sebuah gundukan besar menyerupai bukit berada di tengah jalan Kampung Karamat, Desa Cigintung, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Seperti terlihat di kanal YouTube Cahya to Chanel, Kamis (21/9), gundukan dengan pohon yang tinggi menjulang itu merupakan situs peninggalan dari seorang prajurit wanita di zaman Kerajaan Tembong Agung pada abad ke-8 silam.
-
Siapa saja yang terlantar di jalanan Pekanbaru? Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Kapan meme jalan rusak tersebut dihimpun? Pada Selasa (9/07/2023), berbagai sumber berhasil menghimpun sederet meme jalan rusak yang menghibur namun juga membuat miris.
-
Kenapa meme jalan rusak menghibur? Pada Selasa (9/07/2023), berbagai sumber berhasil menghimpun sederet meme jalan rusak yang menghibur namun juga membuat miris.
Dia mengaku telah mengamankan belasan orang dewasa dan anak-anak yang dieksploitasi untuk meminta-minta di pinggir jalan, perempatan lampu merah dan titik keramaian lainnya di wilayah Kecamatan Serpong. Usai penindakan itu, Dinas Sosial melakukan pembinaan.
"Opsi lain adalah menitipkan mereka ke panti sosial," jelas Benyamin.
Menurut dia, saat ini Pemkot Tangsel memiliki rumah singgah untuk menampung para PMKS yang beralamat di Gang H Sahidin No 105B, RT 002/RW 03, Bambu Apus, Kecamatan Pamulang.
"Atau kami titipkan ke Dinsos Jakarta yang ada di Pasar Rebo. Jangan mengeksploitasi kemiskinan, eksploitasi anak-anak terlebih lagi, kami akan lakukan penertiban," tegas dia.
Modus Gelandangan dan Pengemis
Puluhan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang kerap meminta-minta sedekah kepada pengguna jalan, diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan, Kamis (13/4).
Kepala Seksie operasional Satpol PP Tangsel, Prana Jaya, menerangkan dalam operasi tersebut pihaknya mengamankan sebanyak 28 orang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak.
"Total yang kami amankan saat operasi tersebut ada 7 laki-laki, 10 orang perempuan dan 11 orang anak-anak," kata Prana.
Prana menerangkan wilayah Kota Tangsel, memang kerap dipenuhi PMKS seperti gelandangan dan pengemis di setiap mendekati musim Lebaran.
"Modusnya mereka mangkal di pinggir-pinggir jalan. Beda kalau dia mulung kan keliling, ini mereka memang mencari sedekah orang dan kami mengamankan yang mereka bawa anak-anak, kalau kerja mulung enggak bawa anak," bebernya.
Dia berharap, masyarakat Tangsel dan pengguna jalan juga tidak asal memberi sedekah kepada PMKS yang ada di pinggir-pinggir jalan.
"Harusnya masyarakat juga tidak asal sedekah. Karena ini modus saja dan terjadi di semua wilayah termasuk Jakarta. Apagai orang-orang Tangsel kaya-kaya," ungkap dia.
(mdk/tin)