Jelang melahirkan, korban pencabulan Raja Solo minta dilindungi
Korban AT (15) diperkirakan akan melahirkan pada akhir November ini.
AT (15) korban kasus human trafficking dengan tersangka WT, yang diduga melibatkan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Paku Buwono (PB) XIII, akan segera melahirkan bayinya, akhir November mendatang. Saat ini tim advokasi dan keluarga siswi salah satu SMK di Solo tersebut, terus memantau kondisi kesehatan gadis malang itu. Rasa kekhawatiran akan keamanan saat melahirkan nanti, membuat tim advokasi meminta jaminan keamanan.
"Kami sudah membuat surat ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk keamanan AT saat melahirkan nanti. Suratnya sudah saya kirim, dan ditembuskan ke beberapa pihak," ujar Asri Purwanti, salah satu anggota Tim Advokasi, Minggu (2/11).
Menurut Asri, saat ini pihaknya fokus memantau kesehatan korban. Karena usia kehamilan korban sudah mendekati akhir. Menurut jadwal akhir November nanti, AT akan melahirkan di Rumah Sakit Umum daerah Dr Moewardi Solo. Untuk itu pihaknya saat ini terus memantau kondisi kesehatan ibu dan bayi malang itu.
"Besok Senin kita akan kontrol lagi ke RS Moewardi, biar ibu dan bayinya sehat. Nanti akhir November semoga lahir selamat dan bayinya sehat. Anaknya laki-laki, beratnya 2,5 kilogram kalau lahir nanti," katanya.
Terkait hasil pemeriksaan terhadap Raja Surakarta, Asri enggan berkomentar banyak. Ia mengaku focus mengurus kondisi korban. Namun ia berterimakasih kepada Polres Sukoharjo yang telah menggunakan dokter pembanding untuk memastikan kesehatan PB XIII. Ia berharap polisi akan berpihak kepada AT, dan menuntaskan kasus tersebut.
"Apapun mereka harus dapat mempertanggungjawabkan ucapannya. Dokter itu memberi keterangan kan juga disumpah. Untuk dokter pembanding itu kan kewenangan polisi, kita berharap mereka akan berpihak kepada orang yang mencari keadilan," pungkasnya.