Jemaah Indonesia Belum Boleh Haji dan Umroh Kecuali Divaksin AstraZeneca
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, Arab Saudi telah menentukan vaksin Covid-19 tertentu untuk syarat ibadah haji dan umroh. Tapi vaksin yang digunakan oleh Indonesia hanya AstraZeneca saja yang diperbolehkan.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, Arab Saudi telah menentukan vaksin Covid-19 tertentu untuk syarat ibadah haji dan umroh. Tapi vaksin yang digunakan oleh Indonesia hanya AstraZeneca saja yang diperbolehkan.
"Memang belum satupun vaksin yang kita gunakan saat ini masuk kecuali AstraZeneca, yang vaksin dari Cina emang belum," kata Honesti saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (20/5).
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana cara kerja vaksin Herpes Zoster? Dengan memberikan vaksin Herpes Zoster, akan membantu mencegah munculnya penyakit tersebut maupun komplikasi yang dapat diderita.
Sementara vaksin Sinovac asal Cina masih dalam proses mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari WHO. Sinopharm yang digunakan untuk vaksin gotong royong Aisha mendapatkan EUa WHO.
Honesti menyebut, ada kemungkinan awal Juni Sinovac akan mendapatkan EUA dari WHO.
"Mudah-mudahan mungkin awal Juni atau Minggu kedua Juni, Sinovac sudah mendapatkan EUA dari WHO. Sehingga nati bsia menjadi dasar kita berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi, Sinovac, Sinopharm, dan semua vaksin yang digunakan di Indonesia layak untuk menjadi persyaratan," jelasnya.
Honesti berharap pemerintah Indonesia melobi pemerintah Arab Saudi. Diplomasi diperlukan agar Indonesia diperbolehkan haji dan umroh meski belum memakai vaksin yang telah mendapatkan EUA WHO.
"Nah ini menurut saya ini lebih karena kita butuh diplomasi juga dari goverment to goverment. Kemudian nanti pemerintah kita dan Arab Saudi bisa melakukan diplomasi vaksin bahwa vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat Indonesia itu juga berlaku bagi vaksin haji," kata Honesti.
Ia yakin diplomasi kedua negara itu bisa mendorong Arab Saudi memperbolehkan jemaah Indonesia.
"Kami berkeyakinan karena jumlah (jemaah) haji di Indonesia paling besar di dunia, masa mereka delay karena masalah politik vaksin. Kami sudah menyampaikan ke Kemenlu dan Kemenkes untuk bisa dimulai diplomasi ini dengan pemerintah Arab saudi," ucap Honesti.
Baca juga:
Pemuda Keturunan Indonesia Sukses Kerja di Masjidil Haram, Segini Gaji yang Diperoleh
Saudi Selenggarakan Haji 2021, Kemenag Tunggu Penjelasan Resmi
PKS Desak Pemerintah Lobi Arab Saudi Minta Kepastian Haji 2021
Kemenag Persiapkan Skenario dan Mitigasi Jika Ada Pemberangkatan Haji Tahun Ini
Tata Cara Haji dan Umrah yang Benar, Kenali Perbedaannya dengan Tepat
Kemenag Siapkan Mitigasi Penyelenggaraan Haji 2021, Begini Alur Pergerakan Jemaah