Jembatan Kaca Banyumas yang Pecah & Tewaskan Pengunjung Adalah Wahana Baru, Ini Kata Pemprov Jateng
Jembatan kaca tersebut memang belakangan menjadi wahana yang secara masif dibangun di Jawa Tengah.
Semua pihak terkait insiden tersebut sedang diperiksa polisi.
Jembatan Kaca Banyumas yang Pecah & Tewaskan Pengunjung Adalah Wahana Baru, Ini Kata Pemprov Jateng
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah masih menunggu hasil investigasi kepolisian, terkait insiden empat wisatawan terjatuh menginjak jembatan kaca The Geong di Kabupaten Banyumas. Semua pihak terkait insiden tersebut sedang diperiksa polisi.
Kabid Pengembangan Daya Tarik Wisata (DTW) Disporapar Jateng, Riyadi Kurniawan mengatakan pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui potensi kesalahan dalam pengelolaan wahana wisata baru di Banyumas tersebut.
- Potret Keindahan Bunga Amarilis di Gunungkidul yang Sedang Mekar, Dulu Sempat Jadi Korban Selfie Pengunjung
- Renggut Korban Jiwa, Jembatan Kaca Geong Banyumas Dibangun Tanpa Uji Kelayakan
- Jelang Putusan MK, Ratusan Warga Solo Bakar Kemenyan di Depan Rumah Dinas Gibran
- 5.825 KK Terancam Kena Dampak Pembangunan Waduk Cibeet dan Cijurey
"Ada eror (masalah), dan ini jenis wahana baru yang mengelola di luar unsur perhutani. Maka setelah insiden kecelakaan kemarin. Kita nunggu hasil investigasinya aparat polisi. Nanti dilihat bagaimana dokumen izin operasionalnya dan kelayakan peralatannya kayak apa. Nanti rekomendasi aparat seperti apa kemudian akan ditindaklanjuti oleh kami."
Kata Riyadi, Kamis (26/10).
@merdeka.com
Dia menyebut proses pemeriksaan terhadap petugas operator dan pengelola jembatan kaca The Geong menjadi wewenang aparat gabungan Polresta Banyumas dan Polda Jateng.
Ada dua aturan khusus untuk pengelolaan wahana jembatan kaca sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang dirancang Kementerian PUPR.
Aturan yang harus dipenuhi pengelola jembatan kaca yakni jumlah wisatawan yang diizinkan untuk selfie di lantai jembatan kaca maksimal tiga sampai empat orang.
"Kalau sesuai SOPnya, aturan selfie dan daya tampung jembatan kaca maksimal 3-4 orang untuk luasan 1 meter persegi," ungkapnya.
Terkait penggunaan alas kaki, juga perlu diperhitungkan dengan cermat. Karena beban alas kaki sangat mempengaruhi konstruksi bangunan jembatan kaca.
"Jadi penggunaan alas kaki juga diatur. Beban konstruksi juga sangat pengaruh. Untuk panjang jembatannya tidak ada aturan yang mengikat."
Kabid Pengembangan Daya Tarik Wisata.
Berdasarkan hasil pendataan sementara, pihaknya menyebutkan jembatan kaca tersebut memang belakangan menjadi wahana yang secara masif dibangun di Jawa Tengah.
Tercatat selain jembatan kaca The Geong Banyumas, wahana serupa juga tersebar di Kabupaten Semarang yang bernama jembatan kaca Gumuk Reco, lalu ada jembatan kaca Kemuning di Kabupaten Karanganyar dan jembatan kaca Awang-awang di Magelang.