Jenazah TKW Malang meninggal di Hong Kong dipulangkan besok
Jasad Suwedaring dikabarkan bakal tiba di tanah air pada Rabu (18/5) dini hari.
Jenazah tenaga kerja wanita asal Kabupaten Malang, Suwedaring Asri (35), yang meninggal di Hong Kong, dijadwalkan akan diterbangkan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Universal Funeral Parlour Hung Hom, Hongkong, Selasa (17/5). Kepastian itu berdasarkan surat pemberitahuan dikirimkan oleh KJRI kepada sejumlah pihak.
Asri ditemukan meninggal setelah terjatuh dari apartemen majikannya. Almarhumah tercatat sebagai warga Dusun Sipelot, Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso Hadi Winulyo, saat dihubungi menyatakan, pihaknya mendapat surat tembusan terkait rencana kepulangan jenazah almarhum. Jasad Asri akan diterbangkan pukul 15.30 waktu Hong Kong, dan diperkirakan tiba di rumah duka pada Rabu (18/5) dini hari.
"Rencana jenazah besok malam tiba di Bandara Juanda pukul 19.00 WIB dengan penerbangan Cathay Pacific," kata Hendik di Malang, Senin (16/5).
Asri, kata Hendik, sudah sekitar 14 tahun bekerja di Hong Kong. Jasadnya ditemukan usai terjatuh dari lantai 4 di Flat 6, 4/F, blok B, Federal Mansion 548, Fuk Wing Street, Sham Shui Poo, Kowloon, pada Selasa (3/5). Namun, hingga kini belum diketahui penyebab jatuh Asri.
Asri berangkat ke Hong Kong pada 2002 sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT). Korban berangkat melalui PPTKIS (Perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) PT SAM (Sampeyang Alifid Mandiri).
Asri adalah janda satu anak setelah bercerai dari suaminya. Putranya kini sudah berusia 15 tahun.
"Jenazah korban akan dilepaskan dari KJRI sekitar pukul 12.00 waktu setempat. Selanjutnya diterbangkan menuju Juanda, Sidoarjo, dengan pesawat Cathay Pacific dengan nomor penerbangan CX-781-ETD pukul 15.30 waktu Hong Kong. Sesuai jadwal akan tiba di Surabaya pukul 19.15 WIB," ujar Hendik.
Keluarga Asih, Senin (9/5), sempat mengadu ke Wakil Bupati Malang, HM Sanusi. Keluarga meminta pemerintah membantu pemulangan jenazah Asri, dan diminta mengusut penyebab kematiannya.
"Kami hanya minta jenazahnya segera dipulangkan. Selain ada visum yang menerangkan penyebab kematiannya," kata kakak ipar Asri, Puji Suwito (45).
Kata Puji, Asri tidak pernah mengeluh sakit atau yang lain. Asri, menurut dia, justru kerap bercerita kalau majikannya sangat baik.