Jenazah Tugiyem korban longsor di Gunungkidul dievakuasi
Jenazah terakhir korban longsornya bukit Dusun Jentir, Sambirejo, Semin, Gunungkidul, DIY berhasil dievakuasi. Jenazah Tugiyem (75) ditemukan tertimbun longsor bersama reruntuhan rumahnya, Minggu (5/3) sekitar pukul 09.29 WIB.
Jenazah terakhir korban longsornya bukit Dusun Jentir, Sambirejo, Semin, Gunungkidul, DIY berhasil dievakuasi. Jenazah Tugiyem (75) ditemukan tertimbun longsor bersama reruntuhan rumahnya, Minggu (5/3) sekitar pukul 09.29 WIB.
"Evakuasi jenazah Tugiyem dilakukan setelah batu berukuran besar kita pecahkan. Setelah batu besar itu dipecah, tim bisa melihat jenazah Tugiyem," ujar Ketua Tim Evakuasi, Letkol Inf Muh. Taufik Hanif Y, Minggu (5/3).
Taufik menambahkan sebanyak 400 personel gabungan diterjunkan melakukan evakuasi. Para personel ini berasal dari TNI, Polri, SAR, Basarnas, BPBD, relawan dan warga sekitar.
"Tetapi yang boleh masuk ke lokasi evakuasi hanya personel Basarnas dan operator alat berat. Sebab tanah di lokasi longsor masih labil. Selain itu juga untuk mengantisipasi getaran alat berat yang berpotensi menyebabkan longsor susulan," ujar Taufik yang merupakan Kepala Kodim Kulonprogo 0730.
Terpisah, Kapolsek Ngawen, Gunungkidul, AKP Agus Sunarno mengatakan bahwa jenazah Tugiyem sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disucikan dan dimakamkan. Jenazah korban langsung dimakamkan oleh pihak keluarga.
"Meskipun evakuasi korban sudah berhasil, garis polisi masih dipasang di sekitaran lokasi tanah longsor. Agar masyarakat tidak mendekat ke lokasi tanah longsor dulu. Soalnya tanahnya juga labil dan berpotensi ada longsor susulan", terang Agus.
Diberitakan sebelumnya, sebuah bukit yang beberapa pekan belakangan ini dijadikan sebagai area pertambangan batu putih ambrol, Jumat (3/3) petang. Bukit yang oleh warga sekitar dikenal dengan nama Gunung Buthak ini berada di perbatasan Kabupaten Gunungkidul, DIY dengan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sebelum ambrol, warga sempat mendengar suara dentuman keras seperti petir sebanyak tiga kali. Selain menimbun rumah dan sepasang suami istri Manto Miharjo (80) dan Tugiyem (75) yang menghuninya, Gunung Buthak yang ambrol juga merusak tiga buah truk dan satu backhoe yang digunakan untuk aktivitas pertambangan. Jenazah korban Manto Miharjo sudah berhasil dievakuasi pada Sabtu (4/3) sore. Sedangkan jenazah Tugiyem ditemukan pada Minggu (5/3) sore.