Jenderal Agus Subiyanto Tekankan Pentingnya Pertahanan Militer Diperkuat, Singgung Perang Rusia-Ukraina
Hal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR.
Hal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR, Senin (13/11).
Jenderal Agus Subiyanto Tekankan Pentingnya Pertahanan Militer Diperkuat, Singgung Perang Rusia-Ukraina
Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya memperkuat pertahanan militer.
Hal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR, Senin (13/11).
"Sistem persenjataan dan pertahanan negara tidak dapat dibangun dalam waktu singkat, setahun atau dua tahun tapi harus direncanakan dan disiapkan dalam jangka panjang," kata Agus.
- Panglima TNI Jenderal Agus soal OPM: Mereka Masih Kombatan, Tetap Kita Lawan dengan Senjata
- Usai Fit And Proper Test Jenderal Agus Subiyanto Bernyanyi Bareng Anggota DPR di Kediamannya, Gayanya Bikin Salfok
- Bocoran Visi dan Misi Jenderal Agus Subiyanto saat Fit And Proper Test Panglima TNI, Bakal Singgung Keamanan Papua
- Klarifikasi Sekda DKI Jakarta soal JIS Diresmikan Ulang: Enggak Ada Peresmian, Tinggal Digunakan
Agus mengatakan, semua pihak patut bersyukur karena stabilitas keamanan di Indonesia masih terkendali dan roda pemerintahan dapat berjalan lancar.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini kemudian mengungkit perang antara Rusia-Ukrania dan konflik yang terjadi antara Israel-Palestina. Bahkan hingga saat ini perang Rusia-Ukraina dan konflik Israel-Palestina belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
"Bila kita lihat di belahan bumi yang lain, saat ini mereka sedang hidup dalam situasi perang yang mencekam, penuh tekanan dan ribuan nyawa menjadi korban," kata Agus.
Menurut Agus, hal tersebut patut menjadi renungan bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara manapun.
Agus lalu meminjam pribahasa lain yang berbunyi 'Si vis pacem, para bellum'
"Jika kau mendambakan perdamaian, bersiap-siaplah menghadapi perang, adagium di atas harus diingat kembali oleh semua komponen bangsa terutama kita yang berada di ruangan ini," ujar Agus.
Prajurit TNI Harus Mahir Menembak dan Bela Diri
Agus juga menekankan prajurit TNI ke depan harus memiliki dua kemampuan mendasar yang mumpuni. Kemahiran itu yakni jago menembak dan bela diri.
Untuk misi, Agus mengatakan, salah satu kemampuan harus dimiliki prajurit yaitu menembak dan bela diri, sehingga kapan pun dibutuhkan akan siap melaksanakan tugas.
"Setiap satuan dan prajurit TNI harus memelihara dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam rangka pemindahan maupun penggunaan kekuatan TNI. Setiap prajurit harus memiliki kemahiran menembak dan bermanuver mempunyai naluri tempur tinggi," kata Agus.
Kemudian, menurut Agus, prajurit TNI harus well equip atau dilengkapi dengan baik. Hal ini terkait dengan alutsista yang harus modern dan sesuai dengan profesionalisme TNI.
"(Lalu) well organized, atau diorganisir dengan baik. Artinya bahwa pembinaan personel di jajaran TNI harus dilakukan berdasarkan merit system. (Artinya) pemenuhan personel satuan-satuan TNI diisi prajurit dengan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi kompetensi dan kinerja yang andal," kata Agus.
Selanjutnya mantan Wakasad ini ingin institusi TNI ke depannya harus well paid. Artinya dapat dipenuhi hak gajinya dengan baik.
"Syukur alhamdulillah gaji prajurit TNI saat ini telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan," ujar Agus.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini mengapresiasi Komisi I DPR sebagai mitra TNI telah meningkatkan gaji para prajurit TNI. Namun di sisi lain, Agus juga menyoroti soal tunjangan prajurit di daerah yang perlu ditingkatkan, karena hal ini sangat berpengaruh pada moril dan semangat prajurit saat bertugas.
"Namun demikian, berbagai tunjangan prajurit di daerah operasi masih perlu mendapatkan perhatian. Termasuk fasilitas perumahan pendidikan dan kesehatan yang layak juga diperlukan bagi prajurit dan keluarganya," tutur Agus.