Jenderal TNI Diintai Agen KGB Rusia
Kedatangan seorang jenderal TNI dengan posisi penting menimbulkan kecurigaan Rusia.
Kedatangan pejabat tinggi Departemen Pertahanan dan Keamanan RI ke Moskow menimbulkan kecurigaan dinas rahasia tersebut.
Jenderal TNI Diintai Agen KGB Rusia
Dinas intelijen KGB Sangat Ditakuti di Era Uni Soviet dan Blok Timur
KGB menjadi andalan negeri tirai besi ini untuk mengorek informasi hingga menahan orang yang dianggap membahayakan negara.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Gimana cara TNI kerja sama dengan Mossad? Kerja Sama yang Dilakukan Adalah Operasi Intelijen. Namun Mitro Tak Menjelaskan Detilnya.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kenapa Mossad bantu TNI? Tujuannya sama, memerangi komunisme di Indonesia. “Kami mengadakan hubungan intelijen dengan Mossad (Israel) dan dengan MI-6 (Inggris). Kedua-duanya sangat peka mengenai masalah komunis,“
-
Apa yang dilakukan TNI di kantor polisi? Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak. Mereka datang bukan tanpa tujuan. Prajurit TNI mengincar salah satu sosok pimpinan tertinggi di kantor Polisi tersebut, yaitu Kapolres Tuban, AKBP Suryono. Para prajurit TNI itu datang bukan dengan maksud buruk, sebaliknya, mereka datang dengan perasaan riang gembira. Membawa sebuah banner ucapan yang dibuat khusus untuk merayakan hari bahagia para anggota Polri.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
Mayor Jenderal TNI Sayidiman Suryohadiprojo Berkunjung ke Moskow, Uni Soviet, Tahun 1972.
Ini adalah kunjungan tugas pertama pejabat Departemen Pertahanan Keamanan RI ini ke negara komunis tersebut. Sejak mendarat di Bandara, Sayidiman digeledah dengan ketat. Semua dokumen, uang dan koper miliknya diperiksa dengan detil.
Atase Pertahanan RI di Moskow pun mengatur rencana agar Sayidiman lolos dari para agen KGB.
Kedatangan Mayjen Sayidiman, sebagai jenderal yang memiliki posisi penting di Dephankam Indonesia pasti menimbulkan kecurigaan pihak Uni Soviet.
Mereka Memesan Kamar Hotel, Tapi Sayidiman Tidak Tidur di Sana
Jenderal bintang dua ini menginap di rumah seorang anggota KBRI bernama Sidik. Sementara di hotel, yang tidur adalah anak buah atase pertahanan RI, berpura-pura sebagai Sayidiman.
Agar pihak Soviet tak curiga, sengaja orang yang ditugaskan menginap di hotel juga membawa koper
Benar saja, rupanya KGB memang sudah merencanakan untuk menggeledah kamar Sayidiman. "Koper yang dibawa anggota staf Athan itu dibuka dan digeledah lagi oleh pihak Soviet saat anggota itu keluar kamar," kisah Sayidiman.
KGB gagal mendapatkan informasi dari operasi di kamar hotel. Rupanya mereka kesal juga.
Saat hendak meninggalkan Moskow dan terbang ke Polandia, Sayidiman dipersulit.
"Saya dibalas oleh KGB. Mungkin ini karena mereka mendongkol ketika mendapatkan koper saya tidak ada di kamar hotel yang dipesan," kata Sayidiman.
Di Bandara, kopernya dibongkar kembali. Sampai pasta gigi dipencet-pencet oleh petugas. Tak peduli Sayidiman adalah pemegang paspor diplomatik.
"Waktu tiba di Warsawa, saya merasa seperti keluar dari setengah neraka,"
Di saat-saat terakhir akhirnya koper tersebut dikembalikan. Sayidiman bisa terbang menuju Warsawa, Polandia. Walau Polandia saat itu masih negara komunis, namun terasa bedanya dengan Rusia. Pengalaman menginap di Moskow benar-benar berkesan untuknya. Dia bersyukur bisa meninggalkan Rusia tepat waktu.