Jerit Hati Pedagang Kecil Sekolah Terdampak Makan Bergizi Gratis: Semoga Pak Prabowo Dengar
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, rupanya tak membuat semua orang senang.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, rupanya tak membuat semua orang senang.
Khususnya, bagi mereka para pedagang makanan kecil di sekolah.MBG telah dilakukan serentak di 26 wilayah seluruh Indonesia.
Program ini merupakan janji andalan Presiden Prabowo saat kampanye Pilpres 2024 lalu. Para pedagang kecil yang menjajakan makanan di sekolah merasa terancam dengan program MBG tersebut.
Mereka menggantungkan hidupnya menjual makanan di sekolah. Otomatis, dengan adanya program MBG, pendapatannya bakal terancam.
Pedagang: Gimana Kita? Semoga Pak Prabowo Dengar
Kekhawatiran ini diutarakan Yuni (59), seorang pedagang di SDN Bangka 01 Pagi, Jakarta Selatan. Yuni mengusulkan kepada pihak sekolah, agar MBG diberikan istirahat kedua. Dengan begitu, para siswa masih diberikan kesempatan untuk jajan di kantin.
"Khawatir banget, gimana kitanya? Kan kita sewa di sini. Karena paginya masih ada yang beli anak-anak istirahat jam 09.00 WIB sama jam 11.00 WIB," kata Yuni, saat diwawancarai, di SDN Bangka 01 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (13/1).
Dia pun berharap, agar Prabowo memikirkan nasib para pedagang di sekolah. "Mudah-mudahan Pak Prabowo dengar bahwa rakyat sekarang lagi gini, jangan baca orang yang gede-gede itu," tegasnya.
Senada, Sri Herastuti (50) penjual nasi ayam di SDN Bangka 01 Pagi. Dia mengusulkan agar MBG dibagikan saat jam istirahat kedua. "Dapat makannya semua. Waktu itu pagi, kalau siang kan masih mending kan bisa pagi-pagi. Karena pagi, ya waktunya jadi ke kantin dapat makan," kata Sri.
Solusi Kepala Sekolah
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Bangka 01 Pagi Agus Suwardi mengatakan, pihaknya akan berdiskusi dengan pedagang sekolah agar program MBG tidak bersinggungan dengan pedagang di sekolah.
"Karena ini launching pertama mau didatangkan Sekda jadi on time dulu nanti menunggu perkembangan selanjutnya jika dirasa nanti kan kita bisa menyesuaikan kepala satuan pendidikan yang bertanggung jawab untuk pelaksanaannya," ujar dia.
Dia janji akan mempertimbangkan usulan para pedagang kecil di sekolahnya.
“Jadi sebelumnya kalau dari awalnya kita kepengennya makanan di drop di ruang BK sini mitigasinya begitu di drop off dari dapur agak dekat jadi cuma sedikit saja, nanti di pool dulu jadi nanti anak-anak tetap di kelas nanti dibantu tenaga satgas sekolah dibawa ke atas nanti di makannya di jam istirahat kedua jadi beri kesempatan ke kantin. Jadi tidak akan bersinggungan," imbuh Agus.