Prabowo soal Banyak yang Ejek Program Makan Bergizi Gratis: Sabar, Saya Baru Dua Bulan Menjabat
Prabowo menyebut banyak pihak, termasuk profesor yang tak setuju dengan program unggulannya ini.
Presiden Prabowo Subianto menyadari banyak pihak yang meragukan dan mengejek program makan bergizi gratis yang dicanangkannya. Bahkan, dia menyebut banyak pihak, termasuk profesor yang tak setuju dengan program unggulannya ini.
"Memang banyak yang mengejek Prabowo Subianto. Saya memang sudah biasa diejek. Dari dulu saya diejek. Dari dulu saya difitnah. Sekarang pun mereka tidak percaya. Apa iya kemiskinan bisa dikurangi," jelas Prabowo di hadapan mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar Mesir, dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/12).
"Saya mau bikin program memberi makan untuk semua anak Indonesia pun diejek. Pun ada yang tidak setuju. Sampai sekarang," sambungnya.
Dia pun meminta pihak-pihak tersebut bersabar menunggu program makan bergizi gratis terealisasi. Pasalnya, Prabowo mengatakan dirinya baru dua bulan menjabat sebagai Presiden RI.
"Mereka yang masih meragukan, dua bulan saya memimpin. Masih mereka bertanya-tanya. Saya sampaikan. Sabar sedikit. Saya baru menjabat dua bulan. Dua bulan," tuturnya.
Pamer Capaian Pemberantasan Korupsi
Prabowo lalu memamerkan jumlah koruptor yang berhasil ditangkap di dua bulan masa pemerintahannya. Untuk itu, dia meminta masyarakat bersabar menunggu program-program lain terealisasi.
"Yang nyinyir sama saya silakan, kau duduk saja di sebelah situ. Ini belum apa-apa. Ini belum apa-apa. Nanti, Nanti enam bulan lagi baru segera boleh nilai pemerintah Prabowo Subianto," kata Prabowo.
Dia menegaskan komitmennya mengentaskan kemiskinan di Indonesia dan merealisasikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak. Prabowo meyakini masyarakat Indonesia akan mendukung program tersebut.
"Saya merasa bahwa kalau sudah dipilih oleh rakyat, kalau sudah disumpah di hadapan rakyat tidak perlu ragu-ragu. Kita hanya setia kepada rakyat Indonesia. Dan kita hanya takut kepada Yang Maha Kuasa," tutup Prabowo.