Prabowo Heran Profesor Tak Setuju Program Makan Bergizi Gratis: Otak Pintar, tapi Hati Tidak
Prabowo mengatakan, profesor tersebut bisa saja memiliki kecerdasan otak, namun tidak dengan hatinya.
Presiden Prabowo Subianto mengaku heran ada profesor yang tak setuju dengan program makan bergizi gratis bagi anak-anak Indonesia, yang dicanangkannya. Dia pun bertanya-tanya apakah profesor tersebut pintar atau bodoh.
"Dari dulu saya difitnah. Sekarang pun mereka tidak percaya. Apa iya kemiskinan bisa dikurangi. Saya mau bikin program memberi makan untuk semua anak Indonesia pun diejek. Pun ada yang tidak setuju. Sampai sekarang," kata Prabowo saat berbicara di hadapan mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar Mesir, dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/12).
"Ada profesor-profesor yang pintar-pintar kok enggak setuju. Heran saya. Profesor pintar atau bodoh, saya enggak tahu," sambungnya.
Punya Kecerdasan Otak, tapi Tidak Hatinya
Prabowo mengatakan, profesor tersebut bisa saja memiliki kecerdasan otak, namun tidak dengan hatinya. Dia mengungkapkan, profesor tersebut tidak bisa merasakan ada anak-anak yang kelaparan saat berangkat ke sekolah.
"Mungkin pintar otaknya, tapi hatinya tidak bisa merasakan. Kalau anak-anak itu, kalau anak lapar ke sekolah itu bagaimana caranya? Dia tidak bisa merasakan," jelasnya.
Kendati banyak mendapat kritik, Prabowo menegaskan, dirinya akan tetap melanjutkan program makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia. Dia meyakini masyarakat Indonesia mendukung program tersebut.
"Saya tidak ragu-ragu, enggak apa-apa saya diejek. Saya yakin saya berada di atas jalan yang benar. Saya yakin rakyat Indonesia yang mendukung saya. Saya akan teruskan. Saya akan teruskan proyek ini," tutupnya.