Jika 5 September Sudah Sangat Kondusif, Internet di Papua Bakal Dibuka Lagi
Jika 5 September Sudah Sangat Kondusif, Internet di Papua Bakal Dibuka Lagi. Wiranto melanjutkan, pembatasan internet karena reaksi dari satu kondisi. Kondisi yang terjadi membahayakan keamanan nasional.
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, sejauh ini masih membatasi akses internet di Papua. Namun, jika sampai tanggal 5 September 2019 nanti sudah benar-bener kondusif, jaringan akan dibuka kembali.
"Dari informasi yang kita dapat, dari analisis keamanan, kita masih butuh waktu sebentar saja. Jadi tanggal 5 nanti, kalau keadaan betul-betul kondusif, kita buka kembali," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (3/9).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa itu Wayang Papua? “Menurut saya wayang itu merupakan hal yang simbolis dari Jawa. Maka dari itu saya gabungkan saja dengan buat wayang Papua,” kata Lejar, mengutip kanal YouTube Seni dan Sekitarnya.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
Wiranto melanjutkan, pembatasan internet karena reaksi dari satu kondisi. Kondisi yang terjadi membahayakan keamanan nasional.
"Mengapa? Karena banyak yang nimbrung, banyak yang campur tangan, banyak yang menggunakan kesempatan untuk ikut-ikutan mengacaukan keadaan itu. Dengan alat apa? Dengan alat-alat media sosial. Dengan internet," ucapnya.
Menurut dia, saat itu kondisinya, banyak hasutan dan hoaks. Bahkan, kondisi yang tidak stabil, membuat menjadi berita bohong. "Sehingga sulit bagi kami aparat keamanan untuk menstabilkan daerah itu," jelas Wiranto.
Dia pun sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN, mengenai kondisi sekarang. Di mana, hoaks sudah berkurang.
"Hasutan sudah hampir enggak ada, tonenya sudah positif, hoaksnya 10 persen, yang positif 90 persen. Kondisi daerah kan sudah stabil," ungkap Wiranto.
Meski demikian, dari informasi yang didapat, masih memerlukan waktu lagi. Sehingga, jika nanti 5 September masih dalam keadaan kondusif, internet kembali dinormalkan.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Presiden Jokowi Makan Siang Bersama Warga Nduga dan Yapen
Mak Susi dan ASN Tersangka Kasus Rasial di Asrama Mahasiswa Papua Ditahan
Pendekatan yang Kurang dari Pemerintah dalam Meredam Konflik Papua
Amien Rais: Jangan Biarkan Papua Lepas Karena Ditangani Secara Amatiran
Jokowi Undang Pemenang Gapura Cinta Asal Papua Makan Siang di Istana
Ma'ruf Minta Penyelesaian Konflik Papua Pakai Pendekatan Budaya Seperti Gus Dur