Jika Pengguna Tak Patuhi Social Distancing, DPR Sarankan KRL Setop Beroperasi
Politikus PDIP ini mengatakan, penyebaran Covid-19 kian meluas. Hal ini mesti ditanggapi dengan baik oleh semua elemen bangsa. Termasuk operator angkutan umum. Dia bahkan menyatakan bahwa opsi menghentikan operasi transportasi sudah selaiknya diambil.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus angkat suara atas kepadatan penumpang di moda-moda transportasi massal, seperti KRL. Dia menegaskan, semua pihak termasuk operator angkutan umum harus menjalankan instruksi social distancing yang dikeluarkan pemerintah.
"Soal social distancing misalnya 1 meter jarak orang per orang. Terkait ini saya lihat memang di kereta itu sudah tidak logis. Karenanya mesti diatur. Kementerian Perhubungan, Dirjen Kereta Api, melalui operator harus mengatur ini. Ini kan perlu kepedulian kita semua ini supaya virus ini tidak menyebar," kata dia, kepada merdeka.com, Senin (23/3).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana cara virus menginfeksi sel inang? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
"Kalau masih berdesakan seperti hari normal itu bahaya sekali. Kalau satu, dua orang atau tiga, empat dalam kondisi terinfeksi virus kemudian berada di tengah-tengah orang sepadat itu. Begitu bubar dari kereta kan ke mana-mana membawa virus. Itu sangat berbahaya," lanjut dia.
Politikus PDIP ini mengatakan, penyebaran Covid-19 kian meluas. Hal ini mesti ditanggapi dengan baik oleh semua elemen bangsa. Termasuk operator angkutan umum. Dia bahkan menyatakan bahwa opsi menghentikan operasi transportasi sudah selaiknya diambil.
Social distancing, kata dia, mensyaratkan kepatuhan dari masyarakat termasuk ketika menggunakan transportasi umum. Hal ini yang mesti diperhatikan dengan serius. Jika kemudian masyarakat tidak dapat patuh, maka satu-satunya jalan adalah menghentikan sementara operasi angkutan massal.
"Kalau ternyata dengan itu pun semua tidak patuh, tidak ada cara lain. Setop itu transportasi umum. Dari pada terjadi penyebaran yang sangat masif pada akhirnya kita kesulitan mengatasinya," ungkapnya.
Dalam pandangan Komisi V, Pemerintah sebenarnya sudah memberi pesan kepada semua pihak agar untuk membatasi kontak orang per orang. Dalam konteks transportasi umum, pesan itu harus bisa ditangkap oleh operator.
"Menurut saya, itu operator yang tidak bisa menterjemahkan kebijakan pemerintah. Pemerintah kan sudah sampaikan, memang kebijakan kita tidak lock down. Coba diatur. Ternyata diatur tidak bisa," ujar dia.
"Kalau sudah diatur tidak bisa, tinggal dilihat, kalau benar-benar tidak bisa justru kita khawatir penyebaran tambah masif, tidak ada cara lain stop. Karena lebih baik tidak terinfeksi daripada cari rejeki paksakan diri," imbuhnya.
Dia pun mengakui, sulit pula menjalankan imbauan social distancing di KRL. Misalnya, bagaimana mungkin mengatur agar penumpang menempati gerbong dengan jarak 1 meter dari yang lain.
Kalau pun skema itu bisa dilakukan, lanjut dia, pertanyaan berikutnya terkait tingkat keterisian orang dalam satu gerbong. Hal ini nantinya berkaitan erat dengan biaya operasi KRL. "Berapa orang isi satu gerbong? Ekonomis atau tidak? Kalau sudah tidak ekonomis lagi jalan kereta, tinggal bicara sama Pemerintah ini kereta tidak ekonomis lho. Kami bisa bangkrut ini. Ya sudah setop. Hak mereka (operator) kok," tegas Lasarus.
"Kalau misalnya Pemerintah tetap mencari jalan ya subsidi kan bisa dibicarakan. Tetapi itu jauh lebih baik ketimbang virus ini menyebar tanpa terkontrol," tandasnya.
Akui Sulit Jalankan Imbauan Social Distancing di KRL
Dia pun mengakui, sulit pula menjalankan imbauan social distancing di KRL. Misalnya, bagaimana mungkin mengatur agar penumpang menempati gerbong dengan jarak 1 meter dari yang lain.
Kalau pun skema itu bisa dilakukan, lanjut dia, pertanyaan berikutnya terkait tingkat keterisian orang dalam satu gerbong. Hal ini nantinya berkaitan erat dengan biaya operasi KRL. "Berapa orang isi satu gerbong? Ekonomis atau tidak? Kalau sudah tidak ekonomis lagi jalan kereta, tinggal bicara sama Pemerintah ini kereta tidak ekonomis lho. Kami bisa bangkrut ini. Ya udah stop. Hak mereka (operator) kok," tegas Lasarus.
"Kalau misalnya Pemerintah tetap mencari jalan ya subsidi kan bisa dibicarakan. Tapi itu jauh lebih baik ketimbang virus ini menyebar tanpa terkontrol," tandasnya.
(mdk/eko)