Polisi Pangkat Briptu Alami KDRT, Dilempar Handphone oleh Istri sampai Memar
Sang istri yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Jombang itu emosi.
Saat kejadian, sempat terjadi adu mulut antara korban dengan istrinya.
Polisi Pangkat Briptu Alami KDRT, Dilempar Handphone oleh Istri sampai Memar
Seorang polisi di Jombang, Jawa Timur menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh istrinya sendiri. Polisi berpangkat Brigadir Satu (Briptu) itu dikabarkan menjadi korban penusukan dengan obeng oleh istrinya.
Dugaan adanya KDRT pasangan keluarga polisi ini dibenarkan oleh Kasi Propam Polres Jombang Muhammad Teguh. Ia menyatakan, saat ini Propam telah turun tangan untuk menyelidiki dugaan KDRT tersebut.
"Benar (ada KDRT)," ujarnya, Senin (8/7).
Namun, ia membantah KDRT itu dikaitkan dengan kabar penusukan yang menggunakan obeng oleh istri polisi berinisial F tersebut. Ia menyebut, polisi anggota Polsek Ploso itu hanya terkena lemparan Handphone (HP) saja saat bertengkar dengan istrinya.
"Enggak ada ditusuk, gak ada itu tapi yang pasti korban dilempar HP," katanya, Senin (8/7).
Teguh menjelaskan, peristiwa KDRT itu sebenarnya terjadi pada Sabtu (6/7) lalu. Saat kejadian, sempat terjadi adu mulut antara korban dengan istrinya. Sang istri yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Jombang itu emosi lalu melempar ponsel yang dipegangnya.
"Posisi korban saat itu sedang tidur kemudian mengalami komunikasi cekcok dan spontan langsung dilempar sama HP oleh istrinya," katanya.
Akibat lemparan ponsel tersebut, kata Teguh, polisi itu mengalami luka memar pada bagian kepala.
"Korban luka bagian kepala kening kiri, sobek sedikit kayak bengkak itu, tidak dirawat karena hanya luka biasa," ucapnya.
"Luka itu diakibatkan karena lemparan HP istri bukan ditusuk, kalau obeng itu kan lukanya parah, ini tidak serius," lanjutnya.
Ia pun tidak menjelaskan secara gamblang pemicu pertengkaran di rumah tangga Pasutri itu. Ia menyebut, hanya terjadi kesalahpahaman saja. Teguh juga menepis adanya dugaan perselingkuhan sebagai penyebabnya.
"Menurut hasil pemeriksaan sementara belum ada tanda-tanda mengarah ke situ (perselingkuhan), hanya kesalah pahaman saja, masalah rumah tangga biasa,"katanya.