JK: Jangan ambil keuntungan terlewat besar dalam bisnis beras
JK menegaskan kasus dugaan curang pengemasan beras itu tidak boleh mengganggu penyaluran beras di Tanah Air. Khusus untuk perusahaan, mantan Ketum Partai Golkar ini mengingatkan agar tak mengambil keuntungan berlebihan dari bisnis beras.
Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara mengenai dugaan praktik curang pengemasan beras oleh PT Indo Beras Unggul (IBU). JK mengatakan perusahaan tersebut harus ditindak jika memang terbukti melanggar aturan.
"Ya memang soal beras di Bekasi itu tentu harus cermat, harus betul-betul sesuai dengan aturan. Kalau memang melanggar, ya ambil tindakan," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/7).
JK menegaskan kasus dugaan curang pengemasan beras itu tidak boleh mengganggu penyaluran beras di Tanah Air. Khusus untuk perusahaan, mantan Ketum Partai Golkar ini mengingatkan agar tak mengambil keuntungan berlebihan dari bisnis beras.
"Jangan ada yang mengambil keuntungan terlewat besar dalam bisnis ini. Membeli beras dari petani itu kan sah-sah saja kan, penggilingan juga sah-sah juga," ucapnya.
JK menambahkan, sebetulnya sudah ada tata niaga beras yang berlaku di Tanah Air. Yakni jika harga jual beras di pasar tinggi maka Bulog harus melakukan operasi pasar.
"Kalau harga beras lebih rendah, maka Bulog harus membeli. Itu kebijakannya, tata niaganya di situ," tutupnya.
Untuk diketahui, polisi mengamankan 1.161 ton beras milik PT IBU karena diduga kualitasnya dimanipulasi. Pelaku diancan hukuman 5 tahun penjara, sebagaimana diatur dalam pasal 382 bis KUHP dan pasal 141 UU 18 tahun 2012 tentang Pangan serta pasal 62 UU nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Baca juga:
Beras campur plastik diduga kembali beredar
Beli beras dengan harga tinggi, PT IBU sebut beri insentif ke petani
Beras disimpan untuk stok, PT IBU tolak dituduh penimbun
PT IBU klaim harga beras capai Rp 20.000/Kg berdasar mekanisme pasar
Dijual mahal, ini cara menentukan harga beras Maknyuus dan Ayam Jago
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.