JK: Kita Saling Menghormati, Tidak Pernah Menyebut Kaum Lain Kafir
Sehingga kata 'kafir' jarang diucapkan terhadap orang lain. JK juga mengakui bahwa kata 'kafir' memang ada di dalam Alquran.
Hasil sidang Komisi Bahtsul Masail Maudluiyyah, Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar, Nahdlatul Ulama (NU) belum lama ini menyarankan, agar Warga Negara Indonesia (WNI) non-Muslim tidak lagi disebut sebagai kafir. Menurut para ulama kata kafir dianggap mengandung unsur kekerasan teologis.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi pernyataan tersebut. Kendati demikian ia percaya jika selama ini masyarakat Indonesia bisa saling menghormati. Sehingga kata 'kafir' jarang diucapkan terhadap orang lain. JK juga mengakui bahwa kata 'kafir' memang ada di dalam Alquran.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
"Saya kira jarang orang berbicara kafir. Bahwa itu ada di Alquran, Iya pasti. Tapi kita juga saling menghormati satu sama lain. Sehingga tidak pernah menyebut kau kafir, kan tidak," ujar JK di Balai Kota Solo.
Pimpinan Sidang Komisi Bahtsul Masail Maudluiyyah, Abdul Moqsith Ghazali, di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Banjar, Jawa Barat, Kamis (28/02) menyampaikan, saran melarang menyebut warga negara non-Muslim sebagai kafir tersebut bukan untuk menghapus istilah kafir dalam Alquran maupun Hadits.
"Ini hanya untuk mengimbau masyarakat yang seringkali menyematkan label diskriminatif pada sebagian kelompok warga yang beragama Islam namun berbeda pendapat maupun non-Muslim," jelasnya.
Baca juga:
Ma'ruf Amin Dukung Putusan NU Tak Gunakan Kata Kafir
Ma'ruf Amin Gerakan Kiai NU untuk Tangkal Hoaks di Jabar
Tutup Munas dan Konbes NU, Said Aqil Jelaskan Soal Pembahasan Kafir dan Nonmuslim
Ma'ruf Amin: NU Punya Tugas Menjaga Negara dan Agama
11 Tersangka Anggota Ormas yang Kacaukan Acara NU di Tebing Tinggi Ditahan
Ma'ruf Amin: NU Dehem Saja Orang Gemetar
Buat Keributan di Acara NU, 8 Anggota Ormas Tebing Tinggi Diamankan