Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat
Jokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Saat ini negara menanggung iuran BPJS 96 juta rakyat dari total 267 juta warga pengguna BPJS menggunakan APBN.
Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat
- Jokowi Titip Pesan ke Prabowo Lewat Warga: Kalau Ketemu Presiden Terpilih Minta Dilanjutkan
- Jokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain
- Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
- VIDEO: Tegas! Pesan Jokowi Ke Rakyat: Yang Manis Enak Tapi Tak Baik Untuk Kita
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, 95 persen warga Indonesia sudah memiliki BPJS. Dia pun mengklaim, dengan memiliki BPJS maka rakyat Indonesia tidak perlu pusing soal ongkos rumah sakit ketika berobat.
"Total yang memiliki kartu BPJS saat ini sudah 267 juta masyarakat Indonesia, sudah 95 persen lebih. Tidak ada di dunia ini, negara sebesar Indonesia yang masyarakatnya ke rumah sakit dan tidak dipungut biaya (gratis)," kata presiden saat bertemu dengan masyarakat di Kabupaten Blora, saat kunjungan kerja ke Jawa Tengah, pada Selasa (23/1).
Jokowi menjelaskan, saat ini negara menanggung iuran BPJS 96 juta rakyat dari total 267 juta warga pengguna BPJS menggunakan APBN. Problemnya, karena banyak dari mereka yang memanfaatkan layanan BPJS maka rumah sakit dan fasilitas kesehatan menjadi penuh.
"Nah sekarang cuci darah itu tidak dipungut biaya (karena pakai BPJS), sakit tidak dipungut biaya. Tetapi problemnya adalah rumah sakit penuh. Puskesmas di Grobogan tadi saya lihat juga penuh. Kemarin saya lihat rumah sakit umum di Salatiga jg penuh sekali," tutur presiden.
Jokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat. Terutama mereka yang usianya sudah di atas 60 tahun.
"Yang penting kita itu sehat, jangan sering sakit. Mentang-mentang punya Kartu Indonesia Sehat (KIS) BPJS 'wah saya sakit saja'," canda presiden.
Jokowi tidak memungkiri, tingkat kepadatan rumah sakit bertambah seiring dengan banyaknya 'pasien BPJS'. Menurut dia, tidak sedikit pasien yang harus mengantre sejak subuh untuk mendapatkan nomor antrean. Karena itu, presiden mendorong menjaga kesehatan adalah prioritas pertama.
"Jadi, yang ke rumah sakit sekarang ini penuh sekali. Bahkan habis subuh sudah antre untuk mendapatkan nomor. Jadi, sekarang ini masyarakat sudah menyadari pentingnya kesehatan," dia menandasi.