Jokowi Bantah Lampu di Istana IKN Diimpor, Ternyata Diproduksi di Daerah Ini
Jokowi mengklaim semua material untuk membangun gedung-gedung pemerintahan di IKN memakai bahan lokal.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah kabar yang menyebut lampu di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur diimpor dari Italia. Jokowi mengatakan lampu-lampu di Istana IKN berasal dari Desa Tumang, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
"Ada yang bertanya kepada saya, 'Pak lampunya bagus sekali'. Jangan-jangan dari Itali, bukan ini lampu dari Boyolali. Lampunya dari Boyolali," kata Jokowi saat bersilaturahmi dengan Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama se-Indonesia di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Rabu (25/9).
- Ini Kecanggihan Baterai Litium yang Pabriknya Diresmikan Jokowi
- Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Anoda Baterai Litium di Jateng: Kita Sudah Jadi Negara yang Cepat
- Jokowi: Begitu Lampu Hijau Siap, Saya akan Berkantor di IKN
- Jokowi Singgung Serapan Anggaran Produk Dalam Negeri Masih Kecil: Kabupaten dan Kota Hanya 41%
"Saya tahu siapa yang buat (lampu di Istana IKN) ini, siapa saya tahu, di desa yang namanya Tumang di Boyolali," sambungnya.
Dia menjelaskan, semua material untuk membangun gedung-gedung pemerintahan di IKN memakai bahan lokal. Tak hanya itu, Jokowi menuturkan gedung-gedung pemerintahan juga dikerjakan oleh anak bangsa.
"Setelah ini selesai, Istananya, kemudian gedung menko-nya juga hampir selesai. Saya senang bahwa yang mengerjakan 100 persen adalah putra-putri terbaik kita semuanya. Bahannya hampir 99 persen dari bahan lokal semuanya, tidak ada unsur-unsur yang lain," jelasnya.
Jokowi mengatakan, pembangunan IKN memakan waktu sangat lama yakni, 15 hingga 20 tahun. Menurut dia, IKN dirancang sebagai kota peradaban untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Tapi ini memang dirancang sejak awal tidak hanya mewujudkan pembangunan, memperlihatkan peradaban baru kita baik dalam pola pikir, dengan semangat kerja, dengan cara-cara kerja baru, tapi juga memfasilitasi kebersamaan dan kerja sama," tutur Jokowi.