Jokowi Kaji PPDB Zonasi Dihapus Tahun Depan
Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui sistem zonasi menimbulkan sejumlah masalah.
Jokowi akan lihat lebih dulu untung ruginya jika PPDB Zonasi dihapus
Jokowi Kaji PPDB Zonasi Dihapus Tahun Depan
Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui sistem zonasi menimbulkan sejumlah masalah. Hal ini menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghapus PPDB zonasi itu. "Dipertimbangkan (untuk dihapus)," kata Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas Jakarta, Kamis (10/8).
- Kata Wali Murid soal Wacana Jokowi Hapus Sistem Zonasi Tahun Depan
- VIDEO: Presiden Jokowi Siap Hapus PPDB Sistem Zonasi Tahun Depan, Asal ...
- Pimpinan MPR Sampaikan Polemik Sistem Zonasi PPDB, Jokowi Pertimbangkan Dihapus Tahun Depan
- VIDEO: Perintah Jokowi Atasi Kecurangan Sistem Zonasi PPDB Buat Anak Susah Dapat Sekolah
Meski begitu, kepala negara akan mendalami dulu soal ini. Dirinya akan melihat keuntungan dan kerugian dari kebijakan PPDB zonasi tersebut.
"Akan dicek secara mendalam dulu, plus minusnya," kata Jokowi.
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengungkapkan, Presiden Jokowi mempertimbangkan menghapus kebijakan PPDB sistem zonasi pada masa pendidikan tahun depan.
Pertimbangan penghapusan sistem zonasi itu dikatakan Presiden Jokowi usai melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/9).
"Presiden sedang mempertimbangkan untuk menghapus kebijakan (PPDB) ini tahun depan. Tapi ini sedang dipertimbangkan,"
Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani
Merdeka.com
Tujuan Tak Tercapai
Muzani menilai, tujuan PPDB untuk pemerataan sekolah-sekolah unggul bagi peserta didik justru tak tercapai. Namun yang terjadi justru sekolah unggul jadi unggul, sementara sekolah yang enggak unggul malah semakin tidak unggul. Tak hanya itu, Muzani mengungkap, ditemukan ketidakadilan dalam pelaksanaan PPDB sistem zonasi. Salah satunya, kecurangan di sejumlah provinsi.
"Nyatanya memang maksud luhur maksud mulia maksud baik dari diselenggarakan kebijakan PPDB ternyata belum terjadi, bahkan terjadi persoalan-persoalan hampir di semua provinsi," kata Muzani.