Jokowi minta HIPMI berperan besar dalam pembangunan ekonomi nasional
Presiden, tak ingin menjelaskan secara terus menerus kondisi ekonomi global kini.
Presiden Joko Widodo menghadiri silaturahmi dan dialog Nasional Ikatan Senior Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Raflles, Jakarta Selatan. Presiden berharap, HIPMI mengambil peran dalam pembangunan ekonomi nasional.
"Kalau kita kembali ke belakang, tahun 70-80-an kelihatan sekali kiprah HIPMI. Saya ingat dan kita berharap juga pada era ini HIPMI juga mengambil peran besar dalam pembangunan ekonomi nasional baik di Jakarta maupun di daerah karena tantangan yang kita hadapi bukan mudah," ungkap Presiden Jokowi dalam sambutannya, Jumat (26/8).
Presiden, tak ingin menjelaskan secara terus menerus kondisi ekonomi global kini. Dia mengatakan, seluruh warga negara Indonesia termasuk pengusaha yang tergabung dalam HIPMI sudah mengetahui kondisi ekonomi dunia kini.
"Tahu semua. Banyak negara turun 2 persen, 1 persen, minus 3 minus bahkan minus 5. Setiap hari angka-angka itu saya ikuti," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Senior Hipmi (ISHI) Oesman Sapta mengajak seluruh pengusaha yang ada di pusat maupun daerah agar mendukung Presiden Jokowi dalam merealisasikan program kerja yang tertuang dalam Nawa Cita.
"Kepada pengusaha yang ada di pusat maupun daerah seluruh Indonesia, kita sangat patut dapat secara aktif memberikan dukungan penuh kepada Presiden Jokowi agar semua program yang dijalankan berjalan dengan sukses. Seperti paket kebijakan ekonomi, pariwisata, pembangunan infrastruktur, tax amnesty, poros maritim," kata Oesman.
Akhir-akhir ini, kata dia, telah terjadi kemajuan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Di mana, pada kuartal dua ada peningkatan menjadi 5.1 persen dari sebelumnya 4.92 persen.
"Kemajuan itu patut dihargai, pada periode sama ada di negara dunia menurun. Itu hasil kerja Jokowi yang rajin blusukan ke daerah," ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, masih disaksikan adanya m tantangan terkait kontribusi manufaktur yang menurun sekitar 70 persen. Perkembangan ekonomi di pedesaan dan pertanian juga menurun.
"Hal ini menunjukkan Indonesia belum mampu menghadapi kompetisi semakin ketat," tambahnya.
Pantauan merdeka.com di lokasi, hadir dalam acara ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Ketua Ikatan Senior Hipmi (ISHI) Oesman Sapta, dan mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Siswono Yudho Husodo.
Hadir juga Ketua DPR, Ade Komarudin, Pengusaha yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Baca juga:
Bos BI: UMKM penyelamat Indonesia dari krisis ekonomi
Sri Mulyani: Apakah Indonesia krisis? Tidak sama sekali!
Cak Imin kritik pemerintah belum sukses dongkrak pertumbuhan ekonomi
Serikat pekerja PGN tolak holding BUMN energi
Kinerja moncer, Pertamina dinilai layak pimpin holding energi