Jokowi minta pemuda sebar pesan positif dan perdamaian lewat medsos
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pemuda ASEAN semakin bijak menggunakan media sosial. Sehingga ke depannya penggunaan itu guna menyebarkan banyak pesan positif tentang toleransi dan perdamaian.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pemuda ASEAN semakin bijak menggunakan media sosial. Sehingga ke depannya penggunaan itu guna menyebarkan banyak pesan positif tentang toleransi dan perdamaian.
"Saya memiliki harapan agar anak-anak muda ASEAN dapat menggunakan sosial media dengan bijak untuk sebarkan pesan-pesan yang positif, jadilah agen perubahan dan jadilah agen toleransi dan perdamaian," ujar Jokowi dalam pertemuan Pemimpin ASEAN dengan perwakilan pemuda pada KTT ASEAN ke-30 yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan PICC, Sabtu kemarin. Seperti diberitakan Antara.
Pada kesempatan itu, Jokowi sempat mengajukan pertanyaan kepada perwakilan pemuda. "Berapa jam waktu yang Anda gunakan untuk ber-internet? Untuk bermedia sosial?"
Jokowi memperkirakan hampir semua waktu dari perwakilan pemuda digunakan untuk bermedia sosial. "Tahukah Anda bahwa di Indonesia 44 juta posting di sosial media per jam, 73 juta pengguna internet, 72 juta akun media sosial," ungkapnya.
Sementara itu di seluruh dunia, pada 2016 terdapat 2,3 miliar pengguna media sosial. Menurut Jokowi, sebetulnya hal itu merupakan satu kekuatan luar biasa sekaligus memiliki pengaruh luar biasa.
Secara pribadi, dia menyampaikan rasa senangnya dapat berkumpul dengan dengan para wakil Pemuda ASEAN saat ini karena menjadikan dirinya merasa muda. "Bukan saja merasa muda, tapi memang saya masih muda," ucap Presiden.
Pada usia ASEAN ke-50, Jokowi mengatakan dirinya hadir dalam pertemuan tersebut sebagai kepala negara. "Ke depan, Anda atau generasi anda yang akan duduk di sini menggantikan kami-kami ini sebagai pemimpin ASEAN," ucapnya.
Kepala Negara mengingatkan bahwa mereka yang hadir dalam pertemuan tersebut memiliki perbedaan. "Walaupun secara fisik kita serupa, namun latar belakang budaya, etnisitas dan bahkan agama kita berbeda. Kesadaran akan perbedaan harus dimiliki oleh generasi muda ASEAN," tegasnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa anak-anak muda ASEAN harus menjadi agen persatuan, toleransi, dan harmoni. Hal itu sangat penting di tengah perkembangan situasi dunia yang semakin tidak menentu saat ini.
"Kalau dulu anak-anak akan banyak mendengarkan nasihat orang tua. Sekarang mereka juga mendengarkan nasihat media sosial, mungkin lebih banyak mendengarkan media sosial," terangnya.
Baca juga:
Di KTT ASEAN, Indonesia serukan perdamaian Semenanjung Korea
Indonesia serukan ASEAN harus jadi solusi tantangan dunia
Jokowi-Duterte buka jalur, barang Filipina tak lagi lewat Surabaya
Besok, Jokowi dan Duterte sepakat buka jalur pelayaran Davao-Bitung
Duterte sambut kunjungan Jokowi di Istana Malacanang
-
Apa peran utama internet dalam pergolakan politik Indonesia saat Presiden Soeharto lengser? Ruang virtual ini menjadi satu-satunya tempat ‘aman’ membahas pergolakan politik Indonesia. Sebab, saat itu arus informasi dikontrol penuh oleh rezim mulai dari media cetak hingga televisi.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Mengapa internet dianggap berperan penting dalam lengsernya Presiden Soeharto? Internet Punya Peran Mundurnya Presiden Soeharto pada Mei 1998 tak bisa dilepaskan dari salah satu peran internet. Tidak seperti sekarang, pada masa itu, keberadaan internet masih terbatas. Namun memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan Reformasi 1998 disebut-sebut seperti gerakan Net Zapatista di Chiapas, Meksiko. Di mana gerakan itu merevolusi politik dengan didorong oleh internet.
-
Apa yang diunggah Jokowi di akun Instagramnya? Ditemukan sebuah unggahan dengan caption yang sama pada akun resmi Jokowi. Postingan tersebut diunggah pada 5 Oktober 2023.
-
Siapa yang memulai dialog politik di internet pada masa lengsernya Presiden Soeharto? Dialog politik di internet dimulai dari sebuah milis. Salah satu yang terkenal saat itu ialah milis Apakabar. Milis ini dibuat oleh mantan staf Dubes AS, John MacDougall.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).