Jokowi: Pandemi Harus Dimanfaatkan untuk Memperbaiki Ekosistem Pendidikan Nasional
Jokowi mengatakan di era persaingan saat ini, perguruan tinggi perlu merelaksasi kurikulum.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi Covid-19 tidak boleh menghalangi upaya mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul. Menurutnya, pandemi justru menyadarkan semua pihak pentingnya SDM tangguh yang mampu beradaptasi menghadapi kesulitan sehingga unggul dalam persaingan.
"Pandemi harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk memperbaiki ekosistem pendidikan nasional. Salah satunya perguruan tinggi," kata Jokowi saat memberikan sambutan diacara peluncurkan program Merdeka Belajar Episode 6 dalam siaran telekonference, Selasa (3/11).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Jokowi mengatakan di era persaingan saat ini, perguruan tinggi perlu merelaksasi kurikulum. Dia menilai kurikulum sebelumnya bersifat kaku menjadi lebih fleksibel. Perguruan tinggi juga perlu membuka diri terhadap paradigma-paradigma baru dan cara-cara yang lebih responsif serta pendekatan-pendekatan dengan sudut pandang keilmuan yang lebih luas.
Kebijakan mengenai KPI (key performance indicators) dosen, program prioritas perguruan tinggi beserta alokasi anggaran, infrastruktur, hingga berbagai SOP (standard operating procedure) baru juga harus segera dirumuskan.
"Demikian pula halnya di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, berbagai standar normalitas baru harus dirumuskan," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan berbagai riset dan pengembangan teknologi di bidang digital sudah semestinya mendapatkan prioritas utama. Beragam perkembangan teknologi digital seperti analisis big data dan artificial intelligence dapat dimanfaatkan untuk berbagai bidang.
Eks Gubernur DKI ini menambahkan inovasi dengan memanfaatkan hal tersebut harus dikejar oleh perguruan-perguruan tinggi di Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.
Dalam tataran praktis, kata Jokowi perkembangan teknologi dan inovasi yang dilahirkan juga diharapkan dapat mendukung pengembangan kemandirian pangan, kemandirian energi, dan pengembangan kewirausahaan UMKM di berbagai sektor. Perguruan tinggi juga harus mampu bertransformasi menjadi lebih dinamis.
"Ciptakan terobosan, bangun iklim kompetisi untuk meningkatkan daya saing, jalin sinergi, jalin kolaborasi dengan BUMN dan industri, talent pool berbasis digital, dan model-model kerja sama lain untuk mengoptimalkan kemampuan serta mendorong prestasi yang lebih baik," kata Jokowi.
Baca juga:
Antisipasi Penularan Covid-19, Siswa SMA di Solo Simulasi KBM Tatap Muka
Mendikbud Nadiem: Kita Harus Ubah Cara Belajar Demi Masa Depan
Ratusan Siswa dan Guru SMP di Solo Lakukan Rapid Test Sebelum KBM Tatap Muka
Jogo Siswa, Kisah Solidaritas Sosial di Lereng Gunung Slamet
PDIP DPRD DKI Desak Guru Intoleran di SMAN 58 Dihukum Sesuai UU ASN